IBX5A82D9E049639

Saturday, 18 March 2017

PENINGKATAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

ABSTRAK: Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana peran dan cara menerapkan minat siswa dalam pembelajaran matematika. Minat merupakan motif intristik sebagai kekuatan pembelajaran sebagai daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan. Dengan demikian minat bukanlah hasil bawaan lahir seseorang melainkan suatu pengalaman belajar. Dalam pembelajaran matematika, siswa dibiasakan memperoleh pemahaman melalui pengalaman. Banyak kendala dalam masalah tersebut dan masalah tersebut bisa timbul dari siswa itu sendiri. Karena banyak siswa hanya menghafal tanpa mengetahui konsep dari materi yang dipelajarinya. Dan tidak sedikit guru yang hanya memberi rumus dengan sedikit pemaparan.

KATA KUNCI: Pembelajaran, Minat Siswa

Pendahuluan
Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang besaran, struktur, bangun ruang dan perubahan pada suatu bilangan. Matematika merupakan ilmu yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, baik umum ataupun khusus.
Pembelajaran matematika merupakan pemahaman dan penalaran. Dalam pembelajaran matematika, siswa dibiasakan memperoleh pemahaman melalui pengalaman. Tetapi dalam sebuah proses pembelajaran ada yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa yaitu pemahaman dan penerapan dari proses pembelajaran matematika.
Banyak kendala dalam masalah tersebut dan masalah tersebut bisa timbul dari siswa itu sendiri. Karena banyak siswa hanya menghafal tanpa mengetahui konsep dari materi yang dipelajarinya. Dan tidak sedikit guru yang hanya memberi rumus dengan sedikit pemaparan. Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutupembelajaran matematika telah dilakukan namun masih banyak keluhan tentang belajar matematika.
Berkaitan dengan kegiatan dalam proses belajar, seorang guru harus dapat membangkitkan minat belajar siswa dengan mengubah proses pembelajaran yang membosankan menjadi pengalaman belajar yang menggairahkan. Oleh karena itu guru harus melakukan berbagai cara untuk membangkitkan minat siswa dalam belajar yang lebih variatif, yaitu pada saat penyampaian materi yang dipelajari bisa disajikan dengan cara yang menarik dan dapat menimbulkan suasana baru didalam kelas. Guru juga harus menyampaikan tujuan pembelajaran dengan jelas agar mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, guru dapat memberikan pemahaman kepada siswa mengenai materi yang akan dipelajari dan menyampaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi yang dieplajari agar siswa lebih memaknai kegunaan belajar matematika. Berikan pula kesempatan siswa untuk aktif  berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, dan selalu beri penghargaan atas upaya yang dilakukan siswa walaupun hasilnya belum sesuai dengan harapan. Bila pada diri siswa telah tumbuh minat untuk belajar matematika maka siswa tersebut akan terdorong mempelajari berbagai materi yang disampaikan oleh guru atau dengan kata lain siswa tersebut akan selalu menyukai pelajaran matematika.
Tujuan penulis menulis karya ilmiah ini adalah untuk membantu para guru menyelesaikan masalah yang terjadi pada siswanya agar guru tersebut dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran matematika.
Minat belajar besar sekali pengaruhnya dalam hasil belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu (Usman, 1995:27).


Minat
Pengertian Minat
Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri. Minat merupakan keadaan dimana seseorang menunjukan keinginan atau kebutuhan yang ada dalam dirinya. Dengan demikian minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan. Rasa leih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh sehingga minta itu merupakan suatu dorongan yang timbul karena adanya perasaan senang terhadap sesuatu. Minat pada dasarnya penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat hubungan tersebut, maka semakin besar minatnya. Minat berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang , benda , kegatan , pengalaman yang dirangsang kegiatan itu sendiri.
Minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut. Minat mempunyai hubungan yang erat dengan dorongan, motif dan respon emosional. Minat berpadu antara keinginan dan kemauan , minat merupakan motivator yang kuat untuk melakuakn suatu aktivitas.
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan , bahwa minat merupakan motif intristik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan cenderung menetap dimana aktivitas tersebut merupakan proses pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan perasaan senang , suka ataupun gembira pada orang tersebut. Dengan demikian minat bukanlah hasil bawaan lahir seseorang , tetapi lebih merupakan suatu pengalaman belajar. Minat ini pada akhirnya akan menjadi motif yang kuat bagi seseorang untuk belajar.
Menurut Safran dalam Sukardi (2003:35) jenis minat ada empat bagian , yaitu expressed interest, manifest interest, tested interest dan inventoried interest.
a.     expressed interest adalah minat yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukan apakah seseorang menyukai atau tidak suatu objek atau aktivitas.
b.     manifest interest adalah minat yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu.
c.     tested interest adalah minat yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan.
Teori Minat menurut Hilgard (1991:57) menyatakan bahwa “interest is persisting tendency to pay attention to end enjoy some activity and content” yang artinya minat adalah kecenderungan yang kuat untuk memperhatikan hingga akhir dan menikmati beberapa kegiatan dan memiliki rasa puas. Sadirman (1988:6) menyatakan sebagai suatu kondisi yang terjadi bila seseorang melihat ciri atau situasi sementara yang dihubungkan dengan keinginan dan kebutuhannya sendiri. Daradjat dkk (1995:133) mengartikan minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan suatu hal yang berharga bagi orang.

Penerapan minat dalam materi bangun ruang
1      Perhatian
Perhatian sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Maka dari itu sebagai seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkannya. Orang yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar. Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar. Misalnya guru sedang menjelaskan tentang bangun ruang, berbagai jenis dan macam-macam bangun ruang diperlihatkan kepada murid. Bila ada seorang murid yang sangat memperhatikan berati guru tersebut berhasil mengambil perhatian murid tersebut dan murid tersebut nantinya akan selalu memberikan perhatian yang besar kepada apa yang guru sedang jelaskan didalam kelas.
2      Perasaan
Unsur yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap pelajaran yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual, yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Perasaan senang akan menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar. Misalnya setelah guru menjelaskan tentang berbagai macam bangun ruang ada perasaan tertarik dari siswa tersebut untuk mempelajari kembali apa yang guru tersebut jelaskan dikelas. Dari perasaan tertarik inilah siswa akan dengan mudah mempelajari apa yang guru jelaskan dikelas tanpa ada perasaan keterpaksaan.
3      Motif
Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi merupakan dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar. Misalnya seorang guru menjelaskan materi bangun ruang didepan kelas, kemudian dari penjelasan guru yang sangat menarik tersebut dapat memotivasi siswa untuk mempelajari kembali apa yang guru jelaskan dikelas.




Penerapan minat menurut Safran(dalam Sukardi, 2003) dalam pembelajaran matematika sebagai berikut:
1      Dalam pembelajaran matematika kelas lima SD materi bangun ruang, guru dapat menggunakan alat peraga yang berhubungan dengan materi tersebut. Dengan begitu guru dapat menyimpulkan mana siswa yang lebih minat belajar matemetika atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari pandangan siswa dalam mempelajari materi tersebut.
2      Setelah guru meberika materi mengenai bangun ruang, guru menuliskan soal latihan di papan tulis, lalu guru memberikan intruksi siapa saja yang ingin mengerjakan soal tersebut. Dari sini lah, guru dapat menilai siswa yang minat dalam pembelajaran matematika.
3      Guru memberikan tugas kepada siswa untuk membuat bangun ruang dari kertas karton yang ukurannya sudah ditentukan. Apabila siswa mengerjakannya dengan baik, maka dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut minat belajar matematika.

PENUTUP
Simpulan
            Pembelajaran matematika merupakan pemahaman dan penalaran siswa yang diperoleh melalui pengalaman mereka belajar didalam kelas. Proses pembelajaran juga menjadi tolak ukur keberhasilan siswa, banyak kendala dalam masalah tersebut dan masalah tersebut bisa timbul karena siswanya itu sendiri. Berkaitan dengan proses kegiatan dalam proses belajar, seorang guru harus dapat membangkitkan minat belajar siswa.
Minat adalah motif intristik sebagai kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh ketekunan dan dapat mendatangkan perasaan senang. Minat pada akhirnya akan menjadi motif yang kuat bagi seseorang untuk belajar.

Saran
            Membuat proses belajar mengajar menjadi menyenangkan agar siswa tidak mudah bosan bila belajar matematika. Setiap guru matematika harus mempunyai strategi bagaimana mereka menguasai kelas. Ajak siswa memahami dan mengerti apa yang guru tersebut jelaskan. Apresiasikan setiap siswa bilamana mereka berpartisipasi dalam setiap kegiatan walaupun belum sesuai harapan agar siswa tersebut merasa apa yang siswa tersebut lakukan dihargai. Dari situlah siswa menjadi berminat belajar matematika.

Daftar Pustaka

Asrori Mohammad, 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002)
Soemanto, Wasty. 1983. Psikologi Pendidikan. Malang: PT. Rineka Cipta.
Sukardi. (2003). Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Bandung : Usaha Nasional.
Syah, Muhibbin, M.Ed. 1995. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. RemajaRosdakarya


No comments:

Post a Comment

you say