ABSTRAK: Tujuan dari
penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana peran dan cara menerapkan
minat siswa dalam pembelajaran matematika. Minat merupakan motif intristik
sebagai kekuatan pembelajaran sebagai daya penggerak seseorang dalam melakukan
aktivitas dengan penuh ketekunan. Dengan demikian minat bukanlah hasil bawaan
lahir seseorang melainkan suatu pengalaman belajar. Dalam pembelajaran
matematika, siswa dibiasakan memperoleh pemahaman melalui pengalaman. Banyak
kendala dalam masalah tersebut dan masalah tersebut bisa timbul dari siswa itu
sendiri. Karena banyak siswa hanya menghafal tanpa mengetahui konsep dari
materi yang dipelajarinya. Dan tidak sedikit guru yang hanya memberi rumus
dengan sedikit pemaparan.
KATA KUNCI:
Pembelajaran, Minat Siswa
Pendahuluan
Matematika adalah ilmu yang mempelajari
tentang besaran, struktur, bangun ruang dan perubahan pada suatu bilangan.
Matematika merupakan ilmu yang banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,
baik umum ataupun khusus.
Pembelajaran matematika merupakan
pemahaman dan penalaran. Dalam pembelajaran matematika, siswa dibiasakan
memperoleh pemahaman melalui pengalaman. Tetapi dalam sebuah proses
pembelajaran ada yang menjadi tolak ukur keberhasilan siswa yaitu pemahaman dan
penerapan dari proses pembelajaran matematika.
Banyak kendala dalam masalah tersebut
dan masalah tersebut bisa timbul dari siswa itu sendiri. Karena banyak siswa
hanya menghafal tanpa mengetahui konsep dari materi yang dipelajarinya. Dan
tidak sedikit guru yang hanya memberi rumus dengan sedikit pemaparan. Upaya
memperbaiki dan meningkatkan mutupembelajaran matematika telah dilakukan namun
masih banyak keluhan tentang belajar matematika.
Berkaitan dengan kegiatan dalam proses
belajar, seorang guru harus dapat membangkitkan minat belajar siswa dengan
mengubah proses pembelajaran yang membosankan menjadi pengalaman belajar yang
menggairahkan. Oleh karena itu guru harus melakukan berbagai cara untuk
membangkitkan minat siswa dalam belajar yang lebih variatif, yaitu pada saat
penyampaian materi yang dipelajari bisa disajikan dengan cara yang menarik dan
dapat menimbulkan suasana baru didalam kelas. Guru juga harus menyampaikan
tujuan pembelajaran dengan jelas agar mudah dipahami oleh siswa. Selain itu,
guru dapat memberikan pemahaman kepada siswa mengenai materi yang akan
dipelajari dan menyampaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan materi
yang dieplajari agar siswa lebih memaknai kegunaan belajar matematika. Berikan
pula kesempatan siswa untuk aktif
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, dan selalu beri penghargaan
atas upaya yang dilakukan siswa walaupun hasilnya belum sesuai dengan harapan.
Bila pada diri siswa telah tumbuh minat untuk belajar matematika maka siswa
tersebut akan terdorong mempelajari berbagai materi yang disampaikan oleh guru
atau dengan kata lain siswa tersebut akan selalu menyukai pelajaran matematika.
Tujuan penulis menulis karya ilmiah ini
adalah untuk membantu para guru menyelesaikan masalah yang terjadi pada
siswanya agar guru tersebut dapat meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran
matematika.
Minat belajar besar sekali pengaruhnya
dalam hasil belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang
diminatinya. Sebaliknya, tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu (Usman,
1995:27).
Minat
Pengertian
Minat
Minat diartikan sebagai suatu kondisi
yang terjadi apabila seseorang melihat ciri atau arti sementara situasi yang
dihubungkan dengan keinginan atau kebutuhannya sendiri. Minat merupakan keadaan
dimana seseorang menunjukan keinginan atau kebutuhan yang ada dalam dirinya.
Dengan demikian minat akan selalu berkaitan dengan kebutuhan dan keinginan.
Rasa leih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada
yang menyuruh sehingga minta itu merupakan suatu dorongan yang timbul karena
adanya perasaan senang terhadap sesuatu. Minat pada dasarnya penerimaan akan
suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat
hubungan tersebut, maka semakin besar minatnya. Minat berhubungan dengan gaya
gerak yang mendorong seseorang untuk menghadapi atau berurusan dengan orang ,
benda , kegatan , pengalaman yang dirangsang kegiatan itu sendiri.
Minat dapat menjadi sebab suatu kegiatan
dan hasil dari turut sertanya dalam kegiatan tersebut. Minat mempunyai hubungan
yang erat dengan dorongan, motif dan respon emosional. Minat berpadu antara
keinginan dan kemauan , minat merupakan motivator yang kuat untuk melakuakn
suatu aktivitas.
Berdasarkan definisi tersebut dapat
ditarik kesimpulan , bahwa minat merupakan motif intristik sebagai kekuatan pembelajaran
yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan aktivitas dengan penuh
ketekunan dan cenderung menetap dimana aktivitas tersebut merupakan proses
pengalaman belajar yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mendatangkan
perasaan senang , suka ataupun gembira pada orang tersebut. Dengan demikian
minat bukanlah hasil bawaan lahir seseorang , tetapi lebih merupakan suatu
pengalaman belajar. Minat ini pada akhirnya akan menjadi motif yang kuat bagi
seseorang untuk belajar.
Menurut Safran dalam Sukardi (2003:35) jenis
minat ada empat bagian , yaitu expressed
interest, manifest interest, tested interest dan inventoried interest.
a. expressed interest adalah minat
yang diekspresikan melalui verbal yang menunjukan apakah seseorang menyukai
atau tidak suatu objek atau aktivitas.
b. manifest interest adalah minat
yang disimpulkan dari keikutsertaan individu pada suatu kegiatan tertentu.
c. tested interest adalah minat
yang disimpulkan dari tes pengetahuan atau keterampilan dalam suatu kegiatan.
Teori Minat menurut Hilgard (1991:57)
menyatakan bahwa “interest is persisting
tendency to pay attention to end enjoy some activity and content” yang
artinya minat adalah kecenderungan yang kuat untuk memperhatikan hingga akhir
dan menikmati beberapa kegiatan dan memiliki rasa puas. Sadirman (1988:6)
menyatakan sebagai suatu kondisi yang terjadi bila seseorang melihat ciri atau
situasi sementara yang dihubungkan dengan keinginan dan kebutuhannya sendiri. Daradjat
dkk (1995:133) mengartikan minat adalah kecenderungan jiwa yang tetap kejurusan
suatu hal yang berharga bagi orang.
Penerapan
minat dalam materi bangun ruang
1 Perhatian
Perhatian
sangatlah penting dalam mengikuti kegiatan dengan baik, dan hal ini akan
berpengaruh pula terhadap minat siswa dalam belajar. Maka dari itu sebagai
seorang guru harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anak didiknya
sehingga mereka mempunyai minat terhadap pelajaran yang diajarkannya. Orang
yang menaruh minat pada suatu aktivitas akan memberikan perhatian yang besar.
Ia tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh
karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, ia
pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan
belajar. Misalnya guru sedang menjelaskan tentang bangun ruang, berbagai jenis
dan macam-macam bangun ruang diperlihatkan kepada murid. Bila ada seorang murid
yang sangat memperhatikan berati guru tersebut berhasil mengambil perhatian
murid tersebut dan murid tersebut nantinya akan selalu memberikan perhatian
yang besar kepada apa yang guru sedang jelaskan didalam kelas.
2 Perasaan
Unsur
yang tak kalah pentingnya adalah perasaan dari anak didik terhadap pelajaran
yang diajarkan oleh gurunya. Perasaan sebagai faktor psikis non intelektual,
yang khusus berpengaruh terhadap semangat belajar. Perasaan senang akan
menimbulkan minat, yang diperkuat dengan sikap yang positif. Sedangkan perasaan
tidak senang akan menghambat dalam mengajar, karena tidak adanya sikap yang
positif sehingga tidak menunjang minat dalam belajar. Misalnya setelah guru
menjelaskan tentang berbagai macam bangun ruang ada perasaan tertarik dari
siswa tersebut untuk mempelajari kembali apa yang guru tersebut jelaskan
dikelas. Dari perasaan tertarik inilah siswa akan dengan mudah mempelajari apa
yang guru jelaskan dikelas tanpa ada perasaan keterpaksaan.
3 Motif
Kata motif diartikan
sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk
melakukan kreativitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Dalam proses
belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi merupakan
dasar penggerak yang mendorong aktivitas belajar seseorang sehingga ia berminat
terhadap sesuatu objek, karena minat adalah alat motivasi dalam belajar. Misalnya
seorang guru menjelaskan materi bangun ruang didepan kelas, kemudian dari
penjelasan guru yang sangat menarik tersebut dapat memotivasi siswa untuk
mempelajari kembali apa yang guru jelaskan dikelas.
Penerapan minat menurut Safran(dalam
Sukardi, 2003) dalam pembelajaran matematika sebagai berikut:
1
Dalam pembelajaran matematika
kelas lima SD materi bangun ruang, guru dapat menggunakan alat peraga yang
berhubungan dengan materi tersebut. Dengan begitu guru dapat menyimpulkan mana
siswa yang lebih minat belajar matemetika atau tidak. Hal ini dapat dilihat
dari pandangan siswa dalam mempelajari materi tersebut.
2
Setelah guru meberika materi
mengenai bangun ruang, guru menuliskan soal latihan di papan tulis, lalu guru
memberikan intruksi siapa saja yang ingin mengerjakan soal tersebut. Dari sini
lah, guru dapat menilai siswa yang minat dalam pembelajaran matematika.
3
Guru memberikan tugas kepada
siswa untuk membuat bangun ruang dari kertas karton yang ukurannya sudah
ditentukan. Apabila siswa mengerjakannya dengan baik, maka dapat disimpulkan
bahwa siswa tersebut minat belajar matematika.
PENUTUP
Simpulan
Pembelajaran matematika merupakan
pemahaman dan penalaran siswa yang diperoleh melalui pengalaman mereka belajar
didalam kelas. Proses pembelajaran juga menjadi tolak ukur keberhasilan siswa,
banyak kendala dalam masalah tersebut dan masalah tersebut bisa timbul karena
siswanya itu sendiri. Berkaitan dengan proses kegiatan dalam proses belajar,
seorang guru harus dapat membangkitkan minat belajar siswa.
Minat adalah motif intristik sebagai
kekuatan pembelajaran yang menjadi daya penggerak seseorang dalam melakukan
aktivitas dengan penuh ketekunan dan dapat mendatangkan perasaan senang. Minat
pada akhirnya akan menjadi motif yang kuat bagi seseorang untuk belajar.
Saran
Membuat proses belajar mengajar
menjadi menyenangkan agar siswa tidak mudah bosan bila belajar matematika.
Setiap guru matematika harus mempunyai strategi bagaimana mereka menguasai
kelas. Ajak siswa memahami dan mengerti apa yang guru tersebut jelaskan.
Apresiasikan setiap siswa bilamana mereka berpartisipasi dalam setiap kegiatan
walaupun belum sesuai harapan agar siswa tersebut merasa apa yang siswa
tersebut lakukan dihargai. Dari situlah siswa menjadi berminat belajar
matematika.
Daftar Pustaka
Asrori Mohammad, 2007. Psikologi Pembelajaran. Bandung: CV
Wacana Prima
Hamalik, Oemar. (2010). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Moh Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2002)
Soemanto, Wasty. 1983. Psikologi Pendidikan. Malang: PT. Rineka
Cipta.
Sukardi. (2003). Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah.
Bandung : Usaha Nasional.
Syah, Muhibbin, M.Ed.
1995. Psikologi Pendidikan. Bandung:
PT. RemajaRosdakarya
No comments:
Post a Comment
you say