IBX5A82D9E049639

Wednesday, 28 March 2018

Strategi Pemecahan strategi pembelajaran dalam berbasis masalah


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
      Banyak yang tidak paham dengan perbedaan antara straegi, metode, model, pendekatan dan teknik.
      Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru dikelas. Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetesi siswa.
      Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadai, menginspirasi,dan menguakan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan langkah-langkah dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
      Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses pembelajaran berlangsung. Guru dapa berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor meode yang sama. Sau metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik pembelajaran.
Karna itu dalam tugas ini akan membahas soal-soal yang berkaitan dengan metode dan strategi pembelajaran.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari ugas ini adalah
  1.  Apa saja Tahap tahap strategi pemecahan masalah dalam strategi pembelajaran bebasis masalah.
  2. Bagaimana   Konsep dan tujuan pembelajaran berorientasi aktivias siswa..?
  3. Apa TUJUAN PBAS dalm strategi pembelajaran ingkuiri,,,?
  4. Apa pola pembelajaran strategi pembelajaran afektif.,,,?
  5. Bagaimana model GI (group investigasion) di dalam strategi pembelajaran kooperatif,,,

BAB II
PEMBAHASAN

1.    Tahap tahap strategi pemecahan strategi pembelajaran dalam berbasis masalah.
Strategi pemecahan masalah solsso
Solso ( dalam wankat dan oreovocz 19995 ) menggungkapkan enam tahap pemecahan massalah.
  1. Identivikasi masalah
  2. Representasi masalah
  3. Perencanaan masalah
  4. Menilai perenccanaan
  5. Menilai hasil pemecahan 

Strategi pemecahan masalah sistematis
Srrategi pemecahan masalah sistematis adalah petunjuk untuk melakukan suatu tindakan yang berffungsi untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah secara operasional. Tahap-tahap sistematis terdirri dari empat tahap sbagai berikut :
  1. Memahami masalah nya
  2. Membuat rencana penyelesaian
  3. Melaksanakan rencana penyelesaian
  4. Memeriksa kemabali , mengecek hasil nya.

Strategi pemecahan masalah ideal
Mayer (dalam kirkleyb 2003 ) mengungkapkan bahwa terddapat tiga karakteristik pemecahan masalah yaitu :
       Pemecehan masalah merupakan aktifitas kognitif tetapi dipengaruhi oleh perilaku
Hasil-hasil pemeccahan masalah ddpat ddilihat ddari tindakan perilakuu dalam mencari permasalahan.
       Pemecahan masalah adalah suatu merupakan tindakan manipulasi dari pengetahuan yang telah di milliki sebellumnya.

2.     Konsep dan tujuan pembelajaran berorientasi aktivias siswa
        Konsep dari PBAS dapat di panddang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa panduan antara aspek kognitif ( pemahaman) afektif (sikap dan perilaku) dan psikomotorik (keterampilan) secara seimbang .
        Tujuan umum dalam PBAS yaitu membentuk secara utuh dalam proses pembelajaran.PBAS tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas tanpa diimbangi oleh sikap dan kterampiolan akan tetapi PBAS bertujuan membentuk membentuk siswa yang cerddas sekaligus memiliki sikap positif dan secara motorik teraampil
Sedangkan tujuan PBAS secara khusus yaitu :
       Meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna , artinya melalui PBAS siswa tidak hanya di tuntut untuk menguasai sejumlah informasi tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupan.
Mengembangkan seluruh potensi yang di milikinya , artinya melalui PBAS diharapkan tidak hanya kemampuan intelektual yang berkembang tetapi juga seluruh pribadi siswa termasuj

3.     TUJUAN PBAS dalm strategi pembelajaran ingkuiri
        Dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan kepada aktifitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan antara aktifitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktifitas intelektual. Kadar PBAS tidak hanya bisa dilihat dari aktifitas fisik saja akan tetapi juga aktifitas mental dan intelektual. Seorang siswa yang tampaknya hanya mendengarkan saja, tidak berarti memiliki kadar PBAS yang rendah dibandingkan dengan seseorang yang sibuk mencatat. Karena mungkin saja yang duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam pikirannya, dan menginternalisasi nilai dari setiap informasi yang disampaikan. Sebaliknya, siswa yang sibuk mencatat tak bias dikatakan memiliki kadar PBAS yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat, tidak diikuti oleh aktifitas mental dan emosi.
Dipandang dari sisi hasil belajar, PBAS menghendaki hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Artinya, dalam PBAS pembentukan siswa utuh merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran. PBAS tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas tanpa diimbangi oleh sikap dan keterampilan. Akan tetapi, PBAS bertujuan membentuk siswa yang cerdas sekaligus siswa yang memiliki sikap positif dan secara motoril terampil, misalnya kemampuan menggeneralisasi, kemampuan mengamati, kemampuan mencari data, kemampuan untuk menemukan, mengalisi, mengkomunikasikan hasil penemuan, dan sebagainya. Aspek-aspek semacam inilah yang diharapkan dapat dihasilkan dari pendidikan PBAS.
PBAS sebagai salah satu bentuk inovasi dalam memperbaiki kualitas proses belajar mengajar bertujuan untuk membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri. Dengan kemampuan itu diharapkan lulusan menjadi anggota masyarakat yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dicita-citakan. Secara khusus PBAS bertujuan, pertama, meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna. Artinya, melalui PBAS siswa tidak hanya dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupannya. Kedua, mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Artinya, melalui PBAS diharapkan tidak hanya kemampuan intelektual saja yang berkembang, tetapi juga seluruh pribadi siswa termasuk sikap dan mental.
4.      Proses strategi pembelajaran afektif
Proses strategi pembelajarran afektif juga sering di sebut dengan prosees pembentukan sikap , ada dua prosess yang termasuk dalam strategi pembelajaran afektif yaitu :
Pola pembiasaan
Cara belajar yang disebabkan dengan kebiasaan dapat menjadi pemahaman ksikap terrtentu terhadap suatu objek , dalam proses pembelajaran kdi skolah baik secara di sadari maupun tidak , guru dapat menamakan sikap tertentu kepada siswa melalui proses pembiadsaan.
Modeling
Pembelajaran sikap seseorang melalui proses modeling yaitu pembentukan sikap melalui proses  asimilasi atau proses pencontohan. Proses modeling ini adalah proses peniruan anak terhadap orang lain yang menjadi idolanya atau orang lain yang di hormati yang di mulai rasa kagum.  Salah satu karakteristik anak yang sedang berkembang yaitu keinginan  untuk melakukan peniruan (imitasi). Hal yang ditiru itu adalah perilaku-perilaku yang ddi peragakan atau di demonstrasikan oleh orang yang menjadi idolanya , perinsip meniru ini yang di sebut dengan modeling .
5.    Model GI (group investigation) dalam strategi pembelajaran kooperatif
Pembentukan kelompok pembelajaan ini didasari atas minat anggotanya pembelajan dengan meode group investigation menuntu dan melibakan siswa sejak perencanaan baik dalam menentukan opik maupun cara untuk mempelajari cara investigasi.
Ada 6 tahap menuntut keterlibatan anggota kelompok

1. Identifikasi opik
    Setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam melakukan idenifikasi terhadap topik-topik pembelajaran yang akan dibahas

2. Perencanaan ugas belajar
Setelah topik ditetapkan, kegiatan kelompok berikutnya adalah melakukan perencanaan tugas belajar

3. Pelaksanaankegiatan penelitian
Setelah tugas pembelajaran masing-masing anggota ditetapkan, setiap anggota mulai melakukan penelitian. setelah masing-masing anggota bekerja sesuai tugasnya, selanjunya di adakan diskusi kelompok unuk menyimpulkan hasil peneliian

4. Persiapan laporan akhir
Setelah hasil peneliian dibuat, selanjutnya dilakukan penulisan laporan akhir peneliian

5. Presentasi penelitian
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penelitian di forum kelas

6. Evaluasi
Dari hasil diskusi kelas masing-masing kelompok mengevaluasi hasil penelitiannya sesuai dengan saran atau keritik yang di dapat didalam forum diskusi kelas. Setelah itu membuat laporan akhir yang telah disempurnakan

BAB III
KESIMPULAN

     kesimpulan Tahap tahap strategi pemecahan strategi pembelajaran dalamberbasis masalah. masalah yaitu Strategi pemecahan masalah sistematis dan strategi pemecahan masalah pemoddelan

Konsep dan tujuan pembelajaran berorientasi aktivias siswa
      Konsep dari PBAS dapat di panddang sebagai suatu pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa panduan antara aspek kognitif ( pemahaman) afektif (sikap dan perilaku) dan psikomotorik (keterampilan) secara seimbang .
          Tujuan PBAS dalm strategi pembelajaran ingkuiri
Dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS menekankan kepada aktifitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki keseimbangan antara aktifitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktifitas intelektual.

Proses strategi pembelajaran afektif
          Proses strategi pembelajarran afektif juga sering di sebut dengan prosees pembentukan sikap.
Kesimpulan model GI (group investigation)di dalam pembelajaran kooperatif
Dengan adanya modI diharapkan minat siswa untuk membentuk anggota sehingga dari anggota tersebut dapat mendiskusikan topik apa yang tepat hingga akhir yaitu tahap evaluasi, disinilah peran kelompok dari para siswa di tuntut kekompakannya.


No comments:

Post a Comment

you say