BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyak yang tidak paham dengan perbedaan antara
straegi, metode, model, pendekatan dan teknik.
Model pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru dikelas.
Dalam model pembelajaran terdapat strategi pencapaian kompetesi siswa.
Pendekatan adalah konsep dasar yang mewadai,
menginspirasi,dan menguakan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan
teoritis tertentu.
Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan
langkah-langkah dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan
pembelajaran.
Teknik adalah cara kongkret yang dipakai saat proses
pembelajaran berlangsung. Guru dapa berganti-ganti teknik meskipun dalam
koridor meode yang sama. Sau metode dapat diaplikasikan melalui berbagai teknik
pembelajaran.
Karna itu dalam tugas ini akan membahas soal-soal yang
berkaitan dengan metode dan strategi pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari ugas ini adalah
- Apa saja Tahap tahap strategi pemecahan masalah dalam strategi pembelajaran bebasis masalah.
- Bagaimana Konsep dan tujuan pembelajaran berorientasi aktivias siswa..?
- Apa TUJUAN PBAS dalm strategi pembelajaran ingkuiri,,,?
- Apa pola pembelajaran strategi pembelajaran afektif.,,,?
- Bagaimana model GI (group investigasion) di dalam strategi pembelajaran kooperatif,,,
BAB
II
PEMBAHASAN
1. Tahap tahap strategi
pemecahan strategi pembelajaran dalam berbasis masalah.
Strategi pemecahan masalah solsso
Solso ( dalam wankat dan oreovocz 19995 )
menggungkapkan enam tahap pemecahan massalah.
- Identivikasi masalah
- Representasi masalah
- Perencanaan masalah
- Menilai perenccanaan
- Menilai hasil pemecahan
Strategi pemecahan masalah sistematis
Srrategi pemecahan masalah sistematis adalah petunjuk
untuk melakukan suatu tindakan yang berffungsi untuk membantu seseorang dalam
menyelesaikan masalah secara operasional. Tahap-tahap sistematis terdirri dari
empat tahap sbagai berikut :
- Memahami masalah nya
- Membuat rencana penyelesaian
- Melaksanakan rencana penyelesaian
- Memeriksa kemabali , mengecek hasil nya.
Strategi pemecahan masalah ideal
Mayer (dalam kirkleyb 2003 ) mengungkapkan bahwa
terddapat tiga karakteristik pemecahan masalah yaitu :
Pemecehan masalah merupakan aktifitas kognitif tetapi
dipengaruhi oleh perilaku
Hasil-hasil pemeccahan masalah ddpat ddilihat ddari
tindakan perilakuu dalam mencari permasalahan.
Pemecahan masalah adalah suatu merupakan tindakan
manipulasi dari pengetahuan yang telah di milliki sebellumnya.
2. Konsep dan
tujuan pembelajaran berorientasi aktivias siswa
Konsep dari PBAS dapat di panddang sebagai suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara
optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa panduan antara aspek kognitif (
pemahaman) afektif (sikap dan perilaku) dan psikomotorik (keterampilan) secara
seimbang .
Tujuan umum dalam PBAS yaitu membentuk secara utuh
dalam proses pembelajaran.PBAS tidak menghendaki pembentukan siswa
yang secara intelektual cerdas tanpa diimbangi oleh sikap dan kterampiolan akan
tetapi PBAS bertujuan membentuk membentuk siswa yang cerddas sekaligus memiliki
sikap positif dan secara motorik teraampil
Sedangkan tujuan PBAS secara khusus yaitu :
Meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih bermakna
, artinya melalui PBAS siswa tidak hanya di tuntut untuk menguasai sejumlah
informasi tetapi juga bagaimana memanfaatkan informasi itu untuk kehidupan.
Mengembangkan seluruh potensi yang di milikinya ,
artinya melalui PBAS diharapkan tidak hanya kemampuan intelektual yang
berkembang tetapi juga seluruh pribadi siswa termasuj
3. TUJUAN
PBAS dalm strategi pembelajaran ingkuiri
Dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS
menekankan kepada aktifitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki
keseimbangan antara aktifitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktifitas
intelektual. Kadar PBAS tidak hanya bisa dilihat dari aktifitas fisik saja akan
tetapi juga aktifitas mental dan intelektual. Seorang siswa yang tampaknya
hanya mendengarkan saja, tidak berarti memiliki kadar PBAS yang rendah
dibandingkan dengan seseorang yang sibuk mencatat. Karena mungkin saja yang
duduk itu secara mental ia aktif, misalnya menyimak, menganalisis dalam
pikirannya, dan menginternalisasi nilai dari setiap informasi yang disampaikan.
Sebaliknya, siswa yang sibuk mencatat tak bias dikatakan memiliki kadar PBAS
yang tinggi jika yang bersangkutan hanya sekedar secara fisik aktif mencatat,
tidak diikuti oleh aktifitas mental dan emosi.
Dipandang dari sisi hasil belajar, PBAS menghendaki
hasil belajar yang seimbang dan terpadu antara kemampuan intelektual
(kognitif), sikap (afektif), dan keterampilan (psikomotor). Artinya, dalam PBAS
pembentukan siswa utuh merupakan tujuan utama dalam proses pembelajaran. PBAS
tidak menghendaki pembentukan siswa yang secara intelektual cerdas tanpa
diimbangi oleh sikap dan keterampilan. Akan tetapi, PBAS bertujuan membentuk
siswa yang cerdas sekaligus siswa yang memiliki sikap positif dan secara
motoril terampil, misalnya kemampuan menggeneralisasi, kemampuan mengamati,
kemampuan mencari data, kemampuan untuk menemukan, mengalisi, mengkomunikasikan
hasil penemuan, dan sebagainya. Aspek-aspek semacam inilah yang diharapkan
dapat dihasilkan dari pendidikan PBAS.
PBAS sebagai salah satu bentuk inovasi dalam
memperbaiki kualitas proses belajar mengajar bertujuan untuk membantu peserta
didik agar bisa belajar mandiri dan kreatif, sehingga ia dapat menunjang
terbentuknya kepribadian yang mandiri. Dengan kemampuan itu diharapkan lulusan
menjadi anggota masyarakat yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang
dicita-citakan. Secara khusus PBAS bertujuan, pertama, meningkatkan kualitas
pembelajaran agar lebih bermakna. Artinya, melalui PBAS siswa tidak hanya
dituntut untuk menguasai sejumlah informasi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan
informasi itu untuk kehidupannya. Kedua, mengembangkan seluruh potensi yang
dimilikinya. Artinya, melalui PBAS diharapkan tidak hanya kemampuan intelektual
saja yang berkembang, tetapi juga seluruh pribadi siswa termasuk sikap dan
mental.
4. Proses strategi
pembelajaran afektif
Proses strategi pembelajarran afektif juga sering di
sebut dengan prosees pembentukan sikap , ada dua prosess yang termasuk dalam
strategi pembelajaran afektif yaitu :
Pola pembiasaan
Cara belajar yang disebabkan dengan kebiasaan dapat
menjadi pemahaman ksikap terrtentu terhadap suatu objek , dalam proses
pembelajaran kdi skolah baik secara di sadari maupun tidak , guru dapat
menamakan sikap tertentu kepada siswa melalui proses pembiadsaan.
Modeling
Pembelajaran sikap seseorang melalui proses modeling
yaitu pembentukan sikap melalui proses asimilasi atau proses pencontohan.
Proses modeling ini adalah proses peniruan anak terhadap orang lain yang
menjadi idolanya atau orang lain yang di hormati yang di mulai rasa kagum.
Salah satu karakteristik anak yang sedang berkembang yaitu
keinginan untuk melakukan peniruan (imitasi). Hal yang ditiru itu adalah
perilaku-perilaku yang ddi peragakan atau di demonstrasikan oleh orang yang
menjadi idolanya , perinsip meniru ini yang di sebut dengan modeling .
5. Model GI (group
investigation) dalam strategi pembelajaran kooperatif
Pembentukan kelompok pembelajaan ini didasari atas
minat anggotanya pembelajan dengan meode group investigation menuntu dan
melibakan siswa sejak perencanaan baik dalam menentukan opik maupun cara untuk
mempelajari cara investigasi.
Ada 6 tahap menuntut keterlibatan anggota kelompok
1. Identifikasi opik
Setiap anggota kelompok terlibat aktif dalam melakukan
idenifikasi terhadap topik-topik pembelajaran yang akan dibahas
2. Perencanaan ugas belajar
Setelah topik ditetapkan, kegiatan kelompok berikutnya
adalah melakukan perencanaan tugas belajar
3. Pelaksanaankegiatan penelitian
Setelah tugas pembelajaran masing-masing anggota
ditetapkan, setiap anggota mulai melakukan penelitian. setelah masing-masing
anggota bekerja sesuai tugasnya, selanjunya di adakan diskusi kelompok unuk
menyimpulkan hasil peneliian
4. Persiapan laporan akhir
Setelah hasil peneliian dibuat, selanjutnya dilakukan
penulisan laporan akhir peneliian
5. Presentasi penelitian
Setiap kelompok mempresentasikan hasil penelitian di
forum kelas
6. Evaluasi
Dari hasil diskusi kelas masing-masing kelompok
mengevaluasi hasil penelitiannya sesuai dengan saran atau keritik yang di dapat
didalam forum diskusi kelas. Setelah itu membuat laporan akhir yang telah
disempurnakan
BAB III
KESIMPULAN
kesimpulan Tahap tahap strategi pemecahan strategi
pembelajaran dalamberbasis masalah. masalah yaitu Strategi pemecahan masalah
sistematis dan strategi pemecahan masalah pemoddelan
Konsep dan tujuan pembelajaran berorientasi aktivias
siswa
Konsep dari PBAS dapat di panddang sebagai suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan kepada aktivitas siswa secara
optimal untuk memperoleh hasil belajar berupa panduan antara aspek kognitif (
pemahaman) afektif (sikap dan perilaku) dan psikomotorik (keterampilan) secara
seimbang .
Tujuan PBAS dalm strategi pembelajaran ingkuiri
Dipandang dari sisi proses pembelajaran, PBAS
menekankan kepada aktifitas siswa secara optimal, artinya PBAS menghendaki
keseimbangan antara aktifitas fisik, mental, termasuk emosional dan aktifitas
intelektual.
Proses strategi pembelajaran afektif
Proses strategi pembelajarran afektif juga sering di
sebut dengan prosees pembentukan sikap.
Kesimpulan model GI (group investigation)di dalam
pembelajaran kooperatif
Dengan adanya modI diharapkan minat siswa untuk
membentuk anggota sehingga dari anggota tersebut dapat mendiskusikan topik apa
yang tepat hingga akhir yaitu tahap evaluasi, disinilah peran kelompok dari
para siswa di tuntut kekompakannya.
No comments:
Post a Comment
you say