IBX5A82D9E049639

Saturday, 2 December 2017

pengaruh kesiapan belajar siswa terhadap sikap belajar siswa

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang
     Kompleksnya permasalahan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat yang mengglobal, menuntut  sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu religius, cerdas, terampil dan mandiri. Untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan unggul tersebut diperlukan pendidikan (Nurhayati, 2011: 3). Pendidikan berasal dari kata “didik”, kemudian menjadi “mendidik” artinya memelihara dan memberi latihan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Syah, 2013:10).


 Pendidikan adalah investasi sumber daya manusia terbesar yang memiliki nilai strategis bagi kelangsungan peradaban manusia di dunia. Sejarah telah membuktikan bahwa kemajuan dan kejayaan suatu bangsa di dunia ditentukan oleh pembangunan di bidang pendidikan (Fauzi, 2014:1). Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat (1) tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari proses pendidikan tidak dapat lepas dari kegiatan belajar. Seperti yang telah diungkapkan bahwa key term (istilah kunci) yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada pendidikan (Syah, 2013:93). Secara kuantitatif (ditinjau dari sudut jumlah), belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut banyaknya materi yang dikuasai siswa.

Menurut Henri Budiyanti (2012:02) pendidikan merupakan proses pembelajaram di mana yang tidak tahu menjadi tahu, yang belum mengerti menjadi mengerti. Firman Allah SWT, Q.S. Al- ‘Alaq ayat 1-5:


اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ {1} خَلَقَ الإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ {2} اقْرَأْ وَرَبُّكَ اْلأَكْرَمُ {3} الَّذِي عَلَّمَ 
ابِالْقَلَم{4} عَلَّمَ اْلإِنسَانَ مَالَمْ يَعْلَمْ {5}

Artinya: ”Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.” (Q.S. Al-‘Alaq ayat 1-5).

Adapun pengertian belajar secara kualitatif (tinjauan mutu) ialah proses memeroleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia di sekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada tercapainya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. Dari beberapa definisi dapat diartikan bahwa belajar adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah, 2016:90).

Kesiapan adalah kesediaan untuk memberikan respon atau bereaksi kesiapan itu timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungn dengan kamatangan, karena kematangan berati kesiapan untuk melaksanakan kecakapan. Kesiapan ini perlu diperhatikan daalam proses belajar, karena untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dan maksimal diperlukan adanya kesiapan siswa dalam proses belajar agar hasil belajarnya lebih baik, siswa yang tidak memiliki kesiapan dalam belajar cenderung akan mendapatkan prestasi belajar yang rendah (Slameto, 2010:59). Sedangkan menurut Syah (2012:67) kesiapan belajar adalah keadaan yang ditunjukan oleh siswa sebelum melakukan suatu aktivitas dengan penuh kesadaran untuk memperoleh hasil yang berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kebiasaan, nilai dan sikap dengan cara mengamati, meniru, latihan menyelidiki, serta masuknya pengalaman baru pada diri siswa. Dalam QS. Al-Anfal : 60 menjelaskan mengenai kesipaan berperang sama halnya dengan kesiapan dalam belajar, siswa diharuskan untuk menyiapkan segala sesuatunya sebelum pembelajaran dimulai.

Dapat kita pahami bahwa ketika siswa memulai pembelajaran maka siswa harus menyiapkan segala sesuatunya sesuai dengan kemampuannya. Bisa berupa kesiapan fisik, kesiapan psikis, kesiapan materi, kebutuhan dan penetahuan. Siswa dianjurkan untuk menyiapkan diri untuk memulai pembelajaran agar materi yang disampaikan guru dapat dipahami dengan baik dan dapat diterapkan dalam kehidup sehari-harinya. Menurut hasil wawancara peneliti dengan salah satu guru di SDN 4 Megu Gede, dalam proses pembelajaran yang berjalan selama ini siswa-siswi tergolong memiliki tingkat kesiapan belajar yang rendah dan hal ini dapat mengganggu proses belajar-mengajar.

Dalam hal ini, kesiapan belajar siswa dinilai dapat mempengaruhi terhadap sikap belajar siswa selama proses pembelajaran. Sikap siswa merupakan bagian penting dan tidak dapat diabaikan dalam proses pembelajaran. Seorang peserta didik yang tidak memiliki rasa suka (sikap negatif) terhadap pelajaran tertentu, maka akan mengalami kesulitan dalam mencapai ketuntasan belajarnya secara maksimal. Sebaliknya peserta didik yang memiliki rasa suka (sikap positif) terhadap pelajaran tertentu, maka akan mengalami kemudahan dalam mencapai ketuntasan belajarnya secara maksimal. Dengan sikap positif dalam diri peserta didik akan tumbuh dan berkembang minat belajar, maka akan lebih mudah diberi motivasi, sehingga akan lebih mudah menyerap materi pelajaran (Jihad & Haris, 2008: 102). 

Peneliti memiliki hasil observasi bahwasannya siswa di SDN 4 Megu Gede masih memiliki tingkatkesiapan belajar yang rendah sehingga dapat mempengaruhi sikap belajar siswa juga. Karena jika seorang siswa memiliki sikap belajar yang kurang menyuikai suatu mata pelajaran atau terhadap cara penyampaian guru dan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru maka materi yang didapatkan tidak dapat dipahami oleh siswa, materi yang diterima siswa akan bersifat sementara karena kemungkinan materi yang diberikan oleh guru tidak dapat diingat dalam jangka waktu yang lama atau kesiapan belajar yang kurang atau rendah sehingga perlu adanya guru yang kreatif dalam pembelajaran. Oleh karena itu sikap belajar pada peserta didik terhadap pembelajaran harus lebih positif lagi, perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran, untuk itu pendidika harus membuat rencana pembelajaran termasuk kesiapan belajar peserta didik yang membuat sikap belajar peserta didik lebih baik lagi. Berdasarkan hal tersebut maka peneliti melakukan penelitian tentang “Pengaruh Kesiapan Belajar Siswa Terhadap Sikap Belajar Siswa”.

Indentifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang muncul, yaitu sebagai berikut:
1.     Kurangnya kesiapan belajar siswa dapat mengganggu proses belajar di kelas.
2.     Sikap positif siswa dalam proses pembelajaran masih kurang.
3.     Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran.

Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dalam suatu penelitian sangat penting hal ini dikarenakan agar masalah yang diteliti menjadi lebih terarah sehingga kesalahan yang terjadi dapat di minimalisir. Penelitian yang dilakukan hanya membahas pengaruh kesiapan belajar terhadap sikap belajar siswa.


 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang peneliti merumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1.     Bagaimana tingkat kesiapan belajar siswa di SDN 4 Megu Gede?
2.     Bagaimana sikap belajar siswa terhadap proses pembelajaran di SDN 4 Megu Gede?
3.     Bagaimana pengaruh kesiapan belajar siswa terhadap sikap belajar siswa di SDN 4 Megu Gede?

Tujuan Penelitian
Melakukan penelitian perlu adanya tujuan agar penelitian tersebut lebih terarah. Tujuan yang ingin dicapai ialah:
1.     Untuk mengetahui tingkat kesiapan belajar siswa di SDN 4 Megu Gede.
2.     Untuk mengetahui sikap belajar siswa terhadap proses pembelajaran di SDN 4 Megu Gede.
3.     Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kesiapan belajar siswa terhadap sikap belajar siswa di SDN 4 Megu Gede.

Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian ini nantinya diharapkan mempunyai manfaat sebagai berikut:
1.     Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan sarana untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pengaruh kesiapan belajar terhadapa sikap belajar siswa.
2.     Bagi Guru
Memberikan masukan kepada guru agar guru lebih memahami kesiapan belajar siswa sehingga siswa mampu mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.
3.     Bagi Siswa
Memberikan sumbangan pemikiran pada siswa dalam rangka meningkatkan kesiapan belajar siswa.

No comments:

Post a Comment

you say