IBX5A82D9E049639

Monday, 27 February 2017

TIPS MENULIS SKRIPSI, TESIS DAN DISERTASI


TIPS
MENULIS SKRIPSI, TESIS

DAN DISERTASI

APA YANG SAYA HARAPKAN?
·       Bertemu dua minggu sekali pada Lab Meeting, dengan atau tanpa kemajuan.
·       Jadwal saya selalu padat, jadi datanglah tepat waktu. Setiap kali bertemu bawalah “TIPS” ini, literatur, koesioner serta data yang terkumpul. Satukan semuanya dalam sebuah map sehingga selalu terbawa lengkap.
·       Sebisa mungkin (kecuali kalau memang mentok) ada sesuatu yang Anda tulis. “Tulisan” yang Anda sampaikan meliputi : cover + daftar isi + bab skripsi/tesis/disertasi + daftar pustaka.
Letakan di meja saya dalam bentuk hard copy.
·       Saat menyerahkan revisi tulisan: (1) stabilo bagian yang direvisi; (2) dalam halaman terpisah buat daftar revisi tulisan beserta alasannya secara singkat, tiap revisi agar diberi nomor.
·       Bila Anda menemui kesulitan, kemukakan secepatnya kepada saya. Jangan ditunda-tunda, jangan merasa gengsi, jangan merasa terintimidasi, apalagi menghilang dengan dalih bekerja part-time atau jadi ketua panitia kegiatan BEM.
·       Buat saya, membaca darft skripsi/tesis/disertasi dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi bisa juga menyakitkan (kalau bahasanya tak enak, isi tidak logis, referensi tidak kredibel, dsb). Oleh karena itu, kalau tulisan Anda membuat sakit, saya akan berhenti membaca sampai beberapa halaman saja. Ibarat makan nasi goreng, kalau mencicipi beberapa sendok terasa tidak enak, saya akan stop mengonsumsi.
·       Komentar saya terhadap pekerjaan Anda bisa minim atau sangat ekstensif. Komentar saya biasanya karena (1) attention to the details of the study; (2) anticipating reviewrs’ objections. Dari pengalaman, saya menemukan profil mahasiswa yang cocok bekerjasama dengan saya: mahasiswa yang tahan banting, alias jika mendapat feed-back ia lekas kembali dengan revisi dan ... tersenyum.
·       Kadang kita tidap sepaham akan suatu hal. Dalam kasus ini saya berharap kita bisa berdiskusi secara rasional sampai kita mencapai kesepakatan. Bersikap pasif-agresif (tidak mau berdiskusi sehingga “saya [=HS] pikir Anda setuju, tahunya tidak”) bukanlah sikap ilmiah yang sehat.
·       Walaupun saya berusaha membaca dengan teliti karya Anda, saya ini manusia biasa yang bisa bias, bisa imun, bisa tidak teliti. Jadi, jangan berasumsi bagian yang tidak saya komentari sebagai bagian yang “sudah OK”. Anda tetap harus memastikannya.
·       Saya percaya tesis/skripsi, bila dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dapat selesai dalam 1 semester (asal tidak terpotong banyak libur). Namun demikian, saya tidak akan menyetujui Anda untuk maju ujian hanya karena waktu Anda sudah habis 1 semester.
·       Khusus disertasi, bila sungguh-sungguh dalam 1 semester Anda bisa menyelesaikan 2 peneliti/eksperimen. Beriaplah untuk membuat lebih dari satu penelitian (disertasi saya memuat 5 penelitian loh). Untuk Anda saya juga berharap dalam dua tahun pertama kita punya tulisan bersama (untuk permulaan mungkin saya yang menjadi penulis utamanya).




Tahapan Penelitian
Sebelum Menulis
·       Miliki buku harian (log book) untuk mendokumentasi segala hal tentang skripsi/tesis/disertasi, termasuk pertanyaan dan komentar orang yang membacanya.
·       Saat pertama kali bertemu saya akan memberi Anda: (1) deskripsi topik; (2) garis besar IV-DV, hipotesis, dan desain penelitian; serta (3) satu atau lebih jurnal acuan tentang topik.
·       Pada pertemuan berikutnya saya berharap Anda telah membaca jurnal, sehingga kita dapat mendiskusikan bagian-bagian dalam jurnal yang sulit dipahami. Saya berharap, diskusi-diskusi kita ini berlangsung detil, sampai Anda merasa terang-benderang jelas, dan akhirnya anda dapat: (1) menemukan ilustrasi di tanah air; serta (2) mampu memahami dan menyempurnakan desain penelitian yang saya berikan.
·       Jika mungkinkan saya menganjurkan Anda sit-in pada kuliah yang membantu proses penyelesaian skripsi/tesis/disertasi (misalnya, kuliah teori dan metodologi yang relevan).

Strategi merumuskan topik penelitian
§  Saya hanya bisa membingbing jika topik Anda saya kuasai dan minati. Oleh karena itu topik skripsi/tesis/disertasi selalu dari saya. Kalau Anda perhatikan, topik yang saya berikan adalah kombinasi (1) satu-dua artikel acuan yang terbit di jurnal top (misal JexPsy, PsyRev, JPSP, JCR, JMR) atau ditulis peneliti top (misal dapat Nobel, berafiliasi ke Harvard, Princeton, Columbia, LSE, NBER, dsb) dengan (2) fenomena khas di Indonesia.
§  Tugas Anda yang pertama adalah membaca literatur tersebut. Email sang pengarang (sapa dengan “Dear Professor Susianto”, jangan “Dear Harry”, pakai @ui.ac.id) minta working paper terbaru tentang topik yang Anda minati itu. Seperti dimaklumi, working paper biasanya berjeda beberapa bulan (bandingkan dengan artikel jurnal yang biasanya berjeda satu-dua tahun) dari waktu penelitian selesai, dengan prosedur ini topik Anda akan terjamin kebaruannya.
§  Telurusi literatur yang dirujuk dalam daftar kepustakaan artikel/working paper tersebut. Temukan (1) review literatur (judulnya biasanya ditandai dengan kata seperti “review” , “meta analysis” atau “Consumer Culture Theory: Twenty Years of Research”); (2) debat/polemik, pro dan kontra; serta (3) exemplar  studinya (artikel awal yang mengemukakan cara meneliti yang membuat tren untuk topik itu, dan artikel yang memproklamirkan teori dan update-nya). Dari literatur (1) biasanya Anda akan dapat petunjuk menentukan (2) dan (3).
§  Cari literature di berbagai data base internet (PSYCNET, PROQUEST, JSTOR, ANNUAL REVIEW, GOOGLE SCHOLAR), handbook, working papers di website pengarang di universitasnya, program/procceedings kongres ilmiah, dan terkadang YOUTUBE. Jika terpaksa pakai wikipedia baca semua link-nya. Perhatikan, Anda harus lebih memilih literatur yang berisi data penelitian. Tahap penelusuran literatur ini baru sukses jika Anda mendapat literatur yang: lebih baru (dalam kurun 5 tahun terakhir), lebih beragam, memberikan pro-kon, dari literatur awal yang telah saya berikan.
§  Hubungi juga (tulis surat dan bertemu) dosen/peneliti lain dengan minat penelitian serupa.
§  Pencarian literatur harus dilakukan secara periodik (misal 3 bulan sekali). Jangan sampai studi yang sedang Anda kerjakan ternyata dilakukan oleh peneliti lain, dengan kata lain: jangan sampai terjadi duplikasi penelitian.
§  Membaca artikel (laporan penelitian) jurnal ada trik-nya. Ada tiga bagian yang sangat informatif, pertama, Abstract, bagian ini mendeskripsikan garis besar penelitian. Kedua, introduction, di sini biasanya peneliti menulis selling point studinya (misal sebagai studi pertama), serta hipotesis penelitian. Terakhir, alinea awal bagian Discussion  yang berisi Summary temuan studi. Untuk bagian tertentu bersiaplah untuk membaca beberapa kali – ketika dulu menulis disertasi ada satu bagian artikel yang saya baca 20 kali (itu pun setelah bertemu sang peneliti) baru saya paham!
§  Jangan malu untuk bertanya pada penelitian bagian yang tidak Anda pahami (tapi tanya saya dulu sebelum menyurati mereka).
§  Setelah memahami literatur, tergantung level Anda, pikirkan untuk: (1) mereplikasi (masih boleh untuk skripsi/tesis); dan/atau (2) mereplikasi dengan tambahan (=Replikasi Plus). Saya tidak menyarankan, kecuali itu sedang saya lakukan, Anda melakukan studi eksploratori. Ibarat mendaki gunung, exploratory study adalah mendaki gunung Himalaya lewat rute baru. Jika dilakukan oleh pendaki yang minim pengalaman, resiko “kematian” tinggi!

Proposal skripsi/tesis/disertasi
§  Fungsi proposal adalah mendeskripsikan secara ringkas penelitian apa yang ingin Anda lakukan sehingga Fakultas bisa mencarikan pembimbing yang tepat buat Anda.
§  Pada intinya proposal berisi: (1) Latar Belakang, 1 halaman; (2) Tinjauan Literatur, 2-3 halaman; (3) Pertanyaan dan Manfaat Penelitian, 1 halaman; (4) Outline Metodologi, 1-2 halaman; serta (5) Daftar Pustaka, 1 halaman. Anda saya sarankan untuk membaca seluruh dokumen “Tips” ini untuk apa yang mesti ditulis dalam proposal. Misalnya, untuk menulis Latar Belakang Anda mesti membaca bagian Bab Pendahuluan di dokumen ini.
§  Dalam proposal Anda harus menulis gejala dengan jelas, serta betapa topik ini baru dan penting. Pendeknya, kesankan skripsi/tesis/disertasi Anda akan memberikan kontribusi ilmiah yang signifikan.
§  Dan yang terpenting, dalam cover proposal nyatakan Anda telah melakukan pembimbingan informal dengan saya, dan ingin saya menjadi pembimbing formal Anda.

Strategi menulis
§  Proses pengerjaan skripsi/tesis/disertasi biasanya saya pecah menjadi tiga blok: (1) Bab Pendahuluan dan Bab Teori, termasuk hipotesis serta rationale-nya; (2) Bab Metode Penelitian sembari membuat instrumen; (3) Bab Hasil serta Bab Diskusi dan Saran. Untuk setiap blok saya akan meminta Anda menulis terlebih dahulu dalam bentuk pointers. Misal, Bab Pendahuluan Anda tulis subbab-subbab beserta judul. Lalu dalam tiap subbab rencanakan apa saja yang akan ditulis, nyatakan ini dalam beberapa kalimat (=pointers) lengkap dengan referensinya. Kemudian kita bertemu untuk mendiskusikan pointers ini. Bila sudah disepakati, barulah Anda mengarang sesuai format skripsi/tesis/disertasi. Perhatikan, kita akan berkali-kali berdiskusi, tetapi saya hanya akan membaca 2-3 kali draft skripsi/tesis/disertasi, itu pun minus Bab Diskusi dan Saran.
§  Menulis yang jelas, padat dan enak dibaca adalah sebuah proses. Print 2-3 jurnal acuan, gunakan itu sebagai template ketika Anda menulis. Juga jangan malas membuka kamus.
§  Pakailah istilah (apalagi dari bahasa asing!) seminimum mungkin, dan pergunakan dengan disiplin yang tinggi. “Seminim mungkin” artinya tiap menulis istilah baru pikirkan “apa perlu pembaca tahu?”. Jangan sampai pembaca lelah sebelum sampai pada kontruk yang mau diteliti. “Disiplin tinggi” akan saya jelaskan dengan contoh. Misalnya, “tingkat pemujaan terhadap selebriti”, “tingkat pemujaan terhadap idola” dan “tingkat pemujaan selebriti idola”. Kalau ini semua nama sebuah konstruk, variasi penulisan narasi, jadi enak dibaca. Salah satu cara mendisiplinkan diri terhadap penggunaan istilah adalah dengan membuat indeks (atau catatan) dari semua istilah yang dipakai dalam skripsi/tesis/disertasi.
§  Saya sering memberi artikel/bab/tabel/gambar/instruksi dan sebagainya. Untuk dicontoh. Mahasiswa sering membabibuta mengkopinya. Jangan seperti robot! Pikirkan relevansi contoh-contoh tersebut dan sesuaikan dengan penelitian Anda.
§  O, ya, tulislah sesuai pedoman penulisan ilmiah yang berlaku (APA atau UI). Harap jangan menulis terlalu panjang ( sekitar 60-120 halaman tidak termasuk lampiran). Ketika memasukkan tulisan kepada saya selalu sertakan daftar isi skripsi/tesis/disertasi dan daftar pustaka. Saya perlu dua hal ini untuk bisa mengevaluasi tulisan Anda.


Bab Pendahuluan (baca juga: Strategi Merumuskan Topik Penelitian)
§  Bab Pendahuluan berisi: (1) satu atau lebih ilustrasi nyata (biasa disebut dengan anecdotal record) di tanah air dari topik yang Anda teliti (misal iklan, studi kasus, berita koran); (2) kaitkan dengan teori terbaru yang dapat membantu merumuskan/menajamkan pertanyaan; (3) pertanyaan-pertanyaan penelitian; (4) kontribusi ilmiah dan praktis (jangan lupa tekankan kehebatan karya Anda, misal “yang pertama menguji teori terkenal”); dan (5) sistematika skripsi/tesis/disertasi (mulai dari Bab 2).
§  Pada bab ini penting untuk membedakan dengan jelas antara (a) deskripsi gejala yang mau diteliti; (b) label atau nama gejala tersebut; (c) konstruk psikologis yang cocok; (d) teori yang menjelaskan gejala dengan memakai konstruksi; (e) penelitian eksemplar yang secara empirik meneliti a dengan d.
§  Skripsi/tesis/disertai yang baik (menurut saya tentunya) adalah yang memperlihatkan bagaimana Anda mengangkat fenomena khas Indonesia dengan teori terbaru dari peneliti top dunia. Saya membayangkan, kalau kita presentasi di kongres internasional sang peneliti top itu pasti ingin duduk sebagai pendengar. Dia hadir bukan ingin mendengar teorinya dikritik sebagai pendatang baru saya tidak menyrankan Anda menantang sang jawatan, no one will believe you -  tetapi dia ingin tahu apakah teorinya cukup robust untuk bisa menjelaskan fenomena khas di negeri kita. Dalam jargon ilmiah, tergantung bobot penekanan (apakah pada kekhasan gejala atau pada teori) strategi ini bisa disebut sebagai indigenous research (walau tidak murni karena masih ada teori asing) atau imposed etic (memakai teori asing untuk menjelaskan gejala di tanah air). Walaupun imposed etic sering dikritik, menurut saya, dengan kemajuan sarana transportasi dan komunikasi, manusia urban di planet ini sudah menjadi semakin seragam.

Bab Teori (baca juga: Strategi Merumuskan Topik Penelitian)
§  Bab Teori berisi: (1) definisi penting tentang konstruk; (2) penelitian-penelitian menjawab atau menjelaskan pertanyaan penelitian; (3) rerangka penelitian (bisa diambil dari penelitian orang lain, modifikasinya atau pemikiran Anda sendiri), intinya apa dan bagaimana hubungan IV-DV; (4) overview  dari desain penelitian Anda dan ditutup dengan (5) hipotesis.
§  Bila Anda tahu saya (atau potensial calon penguji) pernah menulis sesuatu tentang topik, jangan lupa dimasukkan. Kami pasti akan merasa tersanjung. Tapi ingat, cari publikasi kami yang ada data penelitiannya, jika tidak ada data jangan diletakan di bagian yang penting.
§  Pada intinya, Anda harus mendeskripsikan hutan (aliran) untuk pohon (teori/hipotesis). Selain itu, pembaca juga perlu diberikan beberapa digresi supaya penguji yang bukan setopik dengan anda bisa mengikuti.
§  Supaya kelihatan banyak menulis, mahasiswa sering mengulang apa yang telah ditulis (konstruk/teori) pada Bab Pendahuluan. Jangan lakukan ini! Yang harus Anda lakukan di bab ini adalah menulis kembali dengan lebih dalam dan lebih elaboratif.
§  Cari juga second opinion untuk mengecek keterbacaan tulisan Anda. Skripsi/tesis/disertasi Anda harus ditulis dengan jelas, padat dan enak dibaca. Jika topik Anda sama dengan rekan, walaupun gejala/literatur bisa sama, saya berharap ekspresi penulisan harus berbeda. Ibarat dua orang menonton film yang sama, ketika diminta bercerita tentang film itu, cara menceritakannya pasti beda bukan? Jangan sampai Anda dituduh plagiat oleh rekannya!
§  Kutipan hendaknya ditulis dalam bahasa aslinya (jangan lupa menulis referensi hingga ke halaman). Bila me-paraphase usahakan mengekspresikannya sebeda mungkin dengan aslinya (walau arti harus sedekat mungkin dengan aslinya) supaya tidak dianggap melakukan plagiat.
§  Pastikan setiap referensi ada dalam daftar pustaka.
§  Dalam menulis hipotesis (ingat, hipotesis itu berbeda dengan asumsi ya!), organisasikn literatur berdasarkan hipotesis. Jangan lupa memberi rationale: tunjukan kepada pembaca bagaimana logikanya dari teori atau temuan yang ada bisa sampai pada ruusan hipotesis. Rationale umumnya berbentuk penalaran dari “sesuatu yang kita ketahui” (=teori dan penelitian yang ada) ke “prediksi sesuatu yang tidak kita ketahui” (=hipotesis tentang topik). Bila topik Anda sangat baru, jangan takut mengikuti kata pepatah “tiada rotan, akar pun jadi”. Dalam merumuskan hipotesis gunakan konstruk-konstruk yang diteliti.

Bab Metode
·       Bab Metode berisi: (1) definisi operasional; (2) hipotesis operasional dalam bentuk statistik; (3) desain; (4) instrumen dan stimulus; (5) kriteria, jumlah serta cara merekrut partisipan; (6) prosedur; dan (7) teknik analisis yang meliputi analisis pendahuluan (manipulation check, reliabilitas dan validitas instrumen) serta analisis untuk menguji setiap hipotesis.
Umumnya, desain penelitian psikologi bisa dibedakan atas desain eksperimental dan passive observational. Eksperimen lebih menekankn internal validity dalam penyimpulan sebab-akibat, biasanya dengan melakukan randomisasi partisipan ke dalam kelompok-kelompok treatment. Sedang noneksperimental lebih menekankan external validity, biasanya dengan cara mengambil sampel secara random dari populasi. Camkan perbedaan dua istilah “random” ini karena sering ditanya dalam ujian. Bila anda melakukan lebih dari satu studi (ini saya wajibkan untuk disertasi!) gunakan kedua macam desain ini.
·       Perhatikan effect size  dari eksperimen acuan atau meta analysis-nya, berdasarkan informasi effect size ini tetapkn power dan jumlah partisipan per kelompok untuk eksperimen Anda. Minimum sama bainya. Kelak, akan muncul era di psikologi di mana effect size akan menjadi hipotesis.
·       Apabila melakukan pilot, ceritakan juga prosesnya. Ketika melaporkannya, fokus pada apa saja yang Anda revisi. Perhatikan, pilot harus dilakukan oleh And sendiri, orang lain hanya membantu aspek teknis (misal mencari partisipan).
·       Agar jelas, buatlah bagan yang menceritakan prosedur penelitian.
·       Kadang Anda tergoda memasukan cacing (alias simbol-simbol) statistik. Pengalaman saya praktek ini mempersulit penguji memahami apa yang Anda kerjakan. Karena sulit, mereka tidak baca, akibatnya mereka cenderung tidak akan memberi nilai tinggi (ingat eksperimen market for lemons). Anda sendiri pun rugi, tidak ada orang yang memberi feed-back  bila terjadi kesalahan. Saran saya : (1) jangan mengesankan ruwet metode statistik yang standar (yang diajarkan dalam kuliah); dan (2) kalau terpaksa, karena teknik/metode itu baru, tulis dengan semangat “membuat sederhana sesuatu yang susah”, beri intuisinya, lalu bagian yang teknis itu ditaruh di Lampiran. Di mata saya Anda itu mahasiswa yang pandai, jadi tidak perlu membuat impresi dengan taburan jargon dan cacing statistik.
·       Jika dalam proses pembuat alat (dan/atau kelak: melakukan analisis data) Anda mendapat bantuan dari orang lain, jangan lupa menuliskan terima kasih dalam bentuk catatan kaki di bagian yang tepat.
·       Tulis bab ini seperti Anda melaporkan proses penelitian yang telah (bukan akan) dilakukan.

Mengumpulkan Data
·       Setelah metode beres Anda mengumpulkan data. Proses ini merupakan jantung dari skripsi/tesis/disertasi: cari data sesuai kriteria pada prosedur, beri cover story  yang seragam. Jelaskan dan latih orang yang membantu Anda mengumpulkan data. Perhatikan, sebisa mungkin pembantu Anda tidak mengetahui (1) hipotesis Anda, dan (2) kelompok yang mendapat treatment, alias double blind.
·       Saya minta Anda menyiapkan formulir informed consent untuk diisi partisipan, lalu menyerahkan formulir yang telah diisi ini pada saya.
·       Saya melarang Anda “mensubkontrkan” pengumpulan data pada orang lain.
·       Setiap disiplin memiliki berbagai standar dalam melakukan penielitian, bacalah jurnal – kalau perlu surati penulisnya – untuk mengetahui misalnya apakah dalam eksperimen partisipan mendapat treatment secara individual, berempat, atau bersepuluh.
·       Bila menggunakan deception lakukan (dan laporkan) debriefing.
·       Begitu terima kuesioner, periksa kelengkapan pengisian dan manipulation check, agar bila ada hal yang tidak diharapkan bisa segera diketahui dan diperbaiki. Bila dari seluruh kuesioner yang Anda terima hipotesis tidak terbukti, tanyakan kepada sample partisipan, proses ini bisa memberi insight atau bahan untuk menulis Bab Penutup.
·       Jangan lupa, masukkan detil pengumpulan data dalam buku harian.
·       Pengumpulan data memakan waktu yang lama, usahakan mencicil tulisan. Selesaikan tulisan (walau masih berupa skeleton alinea atau tabel) sebelum proses pengumpulan data berakhir.

Pengolahan Data (SPSS & R)
·       Buat nomor urut semua kuesioner Anda, dan jadikan itu sebagai variabel pertama.
·       Buat data dictionary yang lengkap: variable name (maka 8 digit agar bisa dibuka software lain) dan label, value dan label. Pikirkan selalu bahwa data Anda harus bisa dibaca oleh peneliti lain beberapa tahun mendatang! Cek dengan command SPSS “display dictionary variable=ll”.
·       Urutkan variabel disusun sesuai halaman kuesioner, dan di-entry as it is (misal, unfavorable attitude item disekor tanpa di-reverse terlebih dahulu).
·       Untuk variabel nominal perhatikan penggunaan value nol. Pikirkan analisis data yang akan dilakukan. Jika tujuan penelitian ingin melihat berapa banyak suatu gejala muncul, value bisa misalnya 1=imitasi muncul, 0=imitasi tidak muncul. Tetapi jika belum jelas analisis data yang akan dilakukan hindari value nol. Jadi jangan 0=Jabodetabek, 1=Jawa Barat, dan seterusnya, sebaiknya 1=Jabodetabek, 2=Jawa Barat dan seterusnya.
·       Tetapkan missing values untuk setiap variable, saya biasa pakai value khas -9(SPSS) dan NA(R).
·       Setelah data di-entry, lakukan data cleaning untuk menghindari Garbage In Garbage Out (GIGO). Pertama, ambil beberapa kuesioner, cek value tiap item apakah telah di-entry dengan benar. Kedua, cek apakah ada value yang “aneh” (umpamanya, value “100” untuk variabel “usia”). Saya biasanya memakai command SPSS “freq variable=all”. Bila ditemukan value yang aneh, cari nomor kuesionernya, lalu bandingkan apa yang diisi partisipan di kuesioner dengan data yang Anda entry. Anda bisa salah meng-entry data, bisa partisipan yang salah mengisi (dalam hal ini telepon si partisipan untuk mendapat jawaban yang benar).
·       File data diberi nama yang informatif dan tanggal (misal, Anabelle Data Redenominasi 8 Sep 2007.por). tanggal ini semakin lama semakin muda seiring dengan operasi dan manipulasi data yang telah dilakukan (misal *12 Sep 2007.por, *13 Sep 2007.por, dan seterusnya). Dengan begitu, bila membuat kesalahan kita tetap bisa kembali ke data sebelum kita berbuat kesalahan (file data dengan tanggal yang lebih tua). O, ya, .por itu artinya portable file, supaya data Anda tetap bisa dibaca oleh semua versi SPSS.
·       Setelah yakin data Anda bebas dari salah ketik, lakukan pengolahan data pendahuluan. Misalnya, recode value dari variabel (reverse item), manipuolation check, counterbalance check, reliabilitas-validitas instrumen dan exploratory data analysis.
·       Pertahankan keaslian data. Bila melakukan recode, misalnya, jangan lakukan pada variabel yang asli, tetapi lakukanlah itu pada variabel baru yang merupakan salinan dari variabel asli. Misal, “Compute varableBaru=variableAsli”, lalu lakukan recode pada variableBaru.
·       Sesudah analisis pendahuluan beres, barulah menguji hipotesis. Usahakan menggunakan prosedur analisis terbaru (misal, sejak 2008 variabel moderator berskala interval tidak boleh dibuat dikotomi berdasarkan midian split).
·       Dalam melakukan eksperimen kita sering ingin tahu apakah suatu kelompok lebih besar/kecil dari kelompok yang lain. Biasanya kita menguji dengan planned atau post-hoc comparisons, tetapi tidak keduanya. Lakukan planned- jika Anda punya hipotesis.
·       Setiap manajemen, manipulasi dan analisis data dilakukan melalui commend syntax (.sps), berikan penjelasan (=comments) untuk setiap kode. Pastikan lebar sintaks tidak melebihi 80 digit agar mudah diprint. Sintaks memungkinkan saya bisa membayangkan bagaimana Anda melakukan pengolahan data tanpa harus menghidupkan komputer.
·       Bila Anda menggunakan R, untuk entry data saya tetap berharap Anda menggunakan SPSS (.sav) karena SPSS bisa menyimpan data dictionary dengan komplet. Setelah me-load, cek jumlah rows dan columns data dengan dim ( ), cek serta pastikan nama dan tiper variable dengan str ( ). Seiring proses analisis data, obyek bisa bertambah, gunakan save ( ) untuk menyimpan semua obyek (.Rdata). untuk sintaks save-lah dalam .R atau .txt. jangan lupa memberi comment (#) yang menyantumkan library, data, dan penjelasan pada sintaks.
·       Buat file bernama “index.txt” yang berisi keterangan singkat isi (misal, apa yang Anda telah lakukan pada data, atau maksud suatu command) dari setiap file (baik data maupun sintaks).

Bab Hasil
·       Awali Bab Hasil  dengan analisis pendahuluan. Biasanya berisi laporan pelaksanaan penelitian, gambaran partisipan (apa sesuai kriteria? Apa tiap kelompok setara?), reliabilitas dan validitas instrumen, serta hasil manipulation check.
·       Untuk setiap hipotesis mulailah dengan menceritakan kembali hipotesis, lalu beri tabel hasil (tapi jangan memasukan output SPSS/R!), tests of sifnificant, effect size, dan kesimpulan tentang apakah data mendukung/tidak mendukung hipotesis. Lalu diskusikanlah: kaitkan temuan Anda dengan temuan peneliti lain yang telah dibahas dalam bab Teori.
·       Tulis tabel yang mengesankan pembuatnya cerdas. Misal, bila suatu variabel ada dua variasi (seperti pria dan wanita) cukup tampilkan satu variasi saja (mengapa?). Jangan buat tabel dengan satu baris saja. Atau, jangan membuat entry tabel mensyaratkan pembaca harus memahami variable/value dalam data SPSS/R Anda.
·       Intinya, pergunakan format APA (sekarang edisi keenam) untuk tabel/gambar/skema.
·       Tiap tabel/gambar/skema diberi nomor, judul, dirujuk dan diulas dalam teks. Rujuk setiap tabel/gambar/skema dengan nomornya (tidak dengan “di bawah ini”). Jangan menceritakan ulang isi tabel, tapi ulas bagian penting tabel yang mesti diperhatikan pembaca.
·       Bila hipotesis tidak terdukung, atau hasil tidak konsisten dengan penelitian lain, beri penjelasan mengapa hal itu bisa terjadi. Namun ingat, penjelasan harus berdasarkan data, jangan speklulatif semata, dan jangan menimbulkan kesan penelitian dilakukan dengan ceroboh. Ingat: Anda harus appreciative terhadap semua jerih payah Anda dan saya.

Bab Penutup
·       Bab Penutup berisi (1) summary temuan penelitian; (2) implikasi teoretik; (3) bila hipotesis terbukti, nyatakan alternative explanations; (4) keterbatasan studi; (5) usulan untuk penelitian lebih lanjut; serta (6) implikasi praktis dari temuan Anda yang penting.
·       Buka bab ini dengan pertanyaan penelitian serta garis besar temuan, baik yang sesuai harapan maupun yang tidak. Ulangi lagi secara singkat penjelasan hipotesis yang tidak terdukung.
·       Nyatakan implikasi teoretik berdasarkan temuan Anda. Bagian ini merupakan sumbangan ilmiah skripsi/tesis/disertasi.
·       Alternative explanations adalah upaya menyoroti temuan (hipotesis yang terbukti) dari sudut yang berbeda dari rationale yang Anda gunakan, bisa berupa uraian metodologis atau teoretis. Alternative explanations memberi kesan si penulis open minded.
·       Nyatakan keterbatasan hipotesis yang terdukung, agar pembaca aware ke/sampai mana bisa menggeneralisasi temuan.
·       Tulis juga penelitian lanjutan apa yang mungkin dikembangkan dari skripsi/tesis/disertasi. Usulan penelitian bisa diambil dari hipotesis yang terdukung maupun yang tidak terdukung data.
·       Skripsi/tesis/disertasi Anda juga harus memiliki implikasi praktis. Tunjukkan implikasi dari hipotesis yang terbukti pada kasus yang Anda tulis di Bab Pendahuluan. Nyatakan dalam bentuk kiat (“berdasarkan temuan ..., untuk mencapai ..., lakukanlah ...”).
·       O, ya, jika Anda menjanjikan akan memberikan penjelasan (atau debriefing) pada partisipan, konsultasikan penjelasan ini ke saya, dan kirim ke partisipan sebelum sidang. Penguji dapat menanyakan eksekusi etika penelitian ini saat sidang ujian.

Daftar Pustaka dan Lampiran
·       Perhatikan ketentuan penulisan imiah ketikan membuat Daftar Pustaka.
·       Lampiran berisi hal-hal yang terlalu teknis atau mengganggu kelancaran membaca bila dimasukan dalam running text seperti (1) rumus statistik yang tidak umum; (2) contoh data mentah; tetapi jangan – sekali lagi jangan – output SPSS/R! Perhatikan, jangan melampirkan segala hal.
·       Bila studi Anda kompleks, untuk penguji Anda bisa membuat satu bundel (terpisah dari skripsi/tesis/disertasi) yang memuat alat, sintaks dan output SPSS/R. Naun setelah ujian, bundel ini tidak disertakan dalam versi final skripsi/tesis/disertasi yang diserahkan ke perpustakaan. Jangan sampai studi kita dicontek orang lain!
Ujian
·       Ada baiknya beberapa hari sebelum ujian Anda melakukan simulasi saat ujian dengan menyiapkan presentasi dan tayangan untuk 10-15 menit (tidak peduli penelitian Anda sekompleks apa pun). Undang beberapa teman (dan saya tentunya) sebagai “penguji”.
·       Presentasi berisi: (1) latar belakang mengapa Anda tertarik meneliti topik itu; (2) teori dan hipotesis (bila banyak uraikan yang penting saja); (3) instrumen, kriteria dan cara memilih partisipan, serta prosedur penelitian; (4) temuan penting, keterbatasan, implikasi teoritis dan praktis. Banyak penguji – sedih tapi nyata – tidak membaca skripsi/tesis/disertasi dengan lengkap, karenanya presentasi dan tayangan harus jelas (berikan gestalt-nya), pakai contoh, dan disampaikan secara meyakinkan.
·       Perhatikan, presentasi Anda tidak harus mengikuti urutan dan detil bab atau subbab yang ditulis dalam skripsi/tesis/disertasi. Pada tahap ini Anda harus sudah dapat menyajikan esensi skripsi/tesis/disertasi kepada orang lain. Jadi berpikirlah, “Saya hanya punya waktu 10 menit untuk presentasi, bagaimana menceritakan dengan jelas dan meyakinkan semua studi saya kepada penguji?”
·       Presentasi harus berupa pointers (kalimat yang tidak lengkap), banyak gambar/tabel. Ketika presntasi Anda sangat tidak disarankan untuk membaca. Presentasi seperti ini akan membuat penguji mengantuk!
·       Saya menyarankan agar Anda mencari tahu keahlian dan minat penguji. Lalu sesuaikan presentasi dan penjelasan Anda saat tanya-jawab dengan keahlian/minat tersebut.
·       Dalam sidang, gunakan waktu dengan baik. Anda harus percaya diri dan terkesan otoritatif (beda dengan otoriter ya!). menjawablah dengan argumentasi, dengan menyebut referensi. Jawab panjang lebar pada pertanyaan yang mudah, jawab dengan singkat dan bertanya balik (dengan halus) bila mendapat pertanyaan yang sulit. Setiap ketidaksepakatan dengan penguji hendaknya dilakukan dengan diplomatis, misal degnan a two-hands economist seperti “Memang benar pendapat Ibu bahwa ... tetapi saya memakai istilah itu untuk menekankan bahwa ...”
·       Sebagai pembimbing, dalam ujian saya akan menjadi penonton. Tapi Anda tetap bisa mencuri lihat ke arah ekspresi wajah saya untuk mengonfirmasi apakah jawaban Anda sudah tepat.
·       Ingat, inilah saat di mana semua jerih payah Anda dinilai. Do your best to make a very good impression!

Revisi
·       Setelah ujian, Anda akan mendapat kesempatan merevisi. Saran saya: lakukan ini secepatnya. Jangan ditunda setelah Anda berlibur merayakan kelulusan di Bali.
·       Biasanya saya meminta Anda untuk membuat daftar dengan format (a) keberatan penguji dan (b) apa yang Anda kerjakan untuk menjawab keberatan itu di skripsi/tesis/disertasi. Buat (a) dan (b) ini untuk setiap keberatan penguji. Bila setelah memikirkan/konsultasi Anda tetap tidak setuju dengan keberatan mereka, Anda harus memberi argumentasi pada (b).

UI-ANA
·       UI kini mensyaratkan agar mahasiswa memasukan naskah ringkas mengenai skripsi/tesis/disertasi. Problemnya, jurnal biasanya enggan menerima manuskrip yang pernah diterbitkan dalam media yang bisab dibaca banyak orang. Oleh karena itu, bila ada pilihan untuk tidak memasukan UI-ANA, ambil pilihan tersebut (diskusikan dengan saya detilnya). Jika terpaksa harus memasukan UI-ANA, naskah ditulis tidak detil, sehingga tidak mudah untuk dicontek orang.

CD dan dokumen untuk saya
·       Untuk dokumentasi saya, tolong buatkan CD (beri cover) yang berisi 6 folder: (1) stimulus dan instrumen penelitian; (2) SPSS (index.txt, sintaks, dan data dalam format portable supaya bisa dibaca oleh versi SPSS apa pun); bila menggunakan R, data dalam format .sav dan .Rdata dan sintaks dalam .R atau .txt; (3) skripsi/tesis/disertasi versi final (pdf); (4) presentasi powerpoint waktu ujian; (5) paper berdasarkan skripsi/tesis/disertasi (pdf); dan (6) file digital lain yang relevan (misal, artikel jurnal, gambar, iklan, film atau lagu).
·       Selain CD Anda juga harus menyerahkan informed consent partisipan, kuesioner yang terisi dan berkas-berkas yang berkaitan dengan penelitian yang tidak bisa disertakan dalam CD. Masukan dalam box: beri nama + tanggal + judul penelitian. Disiplin psikologi sekarang menuntut bukti bahwa penelitian benar-benar dilakukan sebagaimana dilaporkan dalam artikel/bab/skripsi/tesis/disertasi.
·       Ingat, kita akan mempublikasikan skripsi/tesis/disertasi, semoga pula keluar negeri untuk mempresentasikannya, semua data dan dokumen ini harus disimpan minimum lima tahun setelah artikel/bab/dan sebagainya terbit.

Menjaga Intellectual Property
·       Ketika saya  menerima Anda menjadi mahasiswa bimbingan, Anda menandatangani pernyataan bahwa “Anda akan menjaga intellectual property dari penelitian skripsi/tesis/disertasi dengan tidak men-share pada pihak lain stimulus, instrumen, prosedur penelitian, data, metode analisis data serta dokumentasi terkait tanpa ijin dari pembimbing”. Saya berharap Anda mengingat terus hal itu selama mengerjakan skripsi/tesis/disertasi, dan setelah Anda lulus. Saya beberapa kali menguji mahasiswa yang bagian metodenya sangat mirip dengan metode dari skripsi/tesis/disertasi mahasiswa bimbingan saya. Itu sebabnya saya hanya mengijinkan Anda untuk menampilkan contoh alat, dan – sekali lagi – meminta Anda menjaga intellectual property dari penelitian skripsi/tesis/disertasi.

No comments:

Post a Comment

you say