TIPS
MENULIS
SKRIPSI, TESIS
DAN
DISERTASI
APA YANG SAYA HARAPKAN?
·
Bertemu dua minggu sekali pada
Lab Meeting, dengan atau tanpa kemajuan.
·
Jadwal saya selalu padat, jadi
datanglah tepat waktu. Setiap kali bertemu bawalah “TIPS” ini, literatur,
koesioner serta data yang terkumpul. Satukan semuanya dalam sebuah map sehingga
selalu terbawa lengkap.
·
Sebisa mungkin (kecuali kalau
memang mentok) ada sesuatu yang Anda
tulis. “Tulisan” yang Anda sampaikan meliputi : cover + daftar isi + bab
skripsi/tesis/disertasi + daftar pustaka.
Letakan di meja saya
dalam bentuk hard copy.
·
Saat menyerahkan revisi tulisan:
(1) stabilo bagian yang direvisi; (2) dalam halaman terpisah buat daftar revisi
tulisan beserta alasannya secara singkat, tiap revisi agar diberi nomor.
·
Bila Anda menemui kesulitan,
kemukakan secepatnya kepada saya. Jangan ditunda-tunda, jangan merasa gengsi,
jangan merasa terintimidasi, apalagi menghilang dengan dalih bekerja part-time atau jadi ketua panitia
kegiatan BEM.
·
Buat saya, membaca darft
skripsi/tesis/disertasi dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan, tetapi bisa
juga menyakitkan (kalau bahasanya tak enak, isi tidak logis, referensi tidak kredibel,
dsb). Oleh karena itu, kalau tulisan Anda membuat sakit, saya akan berhenti
membaca sampai beberapa halaman saja. Ibarat makan nasi goreng, kalau mencicipi
beberapa sendok terasa tidak enak, saya akan stop mengonsumsi.
·
Komentar saya terhadap pekerjaan
Anda bisa minim atau sangat ekstensif. Komentar saya biasanya karena (1) attention to the details of the study; (2)
anticipating reviewrs’ objections. Dari
pengalaman, saya menemukan profil mahasiswa yang cocok bekerjasama dengan saya:
mahasiswa yang tahan banting, alias jika mendapat feed-back ia lekas kembali dengan revisi dan ... tersenyum.
·
Kadang kita tidap sepaham akan
suatu hal. Dalam kasus ini saya berharap kita bisa berdiskusi secara rasional
sampai kita mencapai kesepakatan. Bersikap pasif-agresif (tidak mau berdiskusi
sehingga “saya [=HS] pikir Anda setuju, tahunya tidak”) bukanlah sikap ilmiah
yang sehat.
·
Walaupun saya berusaha membaca
dengan teliti karya Anda, saya ini manusia biasa yang bisa bias, bisa imun, bisa tidak teliti. Jadi, jangan berasumsi bagian yang tidak saya komentari sebagai bagian
yang “sudah OK”. Anda tetap harus memastikannya.
·
Saya percaya tesis/skripsi, bila
dikerjakan dengan sungguh-sungguh, dapat selesai dalam 1 semester (asal tidak
terpotong banyak libur). Namun demikian, saya tidak akan menyetujui Anda untuk
maju ujian hanya karena waktu Anda sudah habis 1 semester.
·
Khusus disertasi, bila
sungguh-sungguh dalam 1 semester Anda bisa menyelesaikan 2 peneliti/eksperimen.
Beriaplah untuk membuat lebih dari satu penelitian (disertasi saya memuat 5
penelitian loh). Untuk Anda saya juga berharap dalam dua tahun pertama kita
punya tulisan bersama (untuk permulaan mungkin saya yang menjadi penulis
utamanya).
Tahapan Penelitian
Sebelum
Menulis
·
Miliki buku harian (log book)
untuk mendokumentasi segala hal tentang skripsi/tesis/disertasi, termasuk
pertanyaan dan komentar orang yang membacanya.
·
Saat pertama kali bertemu saya
akan memberi Anda: (1) deskripsi topik; (2) garis besar IV-DV, hipotesis, dan
desain penelitian; serta (3) satu atau lebih jurnal acuan tentang topik.
·
Pada pertemuan berikutnya saya
berharap Anda telah membaca jurnal, sehingga kita dapat mendiskusikan
bagian-bagian dalam jurnal yang sulit dipahami. Saya berharap, diskusi-diskusi
kita ini berlangsung detil, sampai Anda merasa terang-benderang jelas, dan
akhirnya anda dapat: (1) menemukan ilustrasi di tanah air; serta (2) mampu
memahami dan menyempurnakan desain penelitian yang saya berikan.
·
Jika mungkinkan saya menganjurkan
Anda sit-in pada kuliah yang membantu
proses penyelesaian skripsi/tesis/disertasi (misalnya, kuliah teori dan
metodologi yang relevan).
Strategi
merumuskan topik penelitian
§
Saya hanya bisa membingbing jika
topik Anda saya kuasai dan minati. Oleh karena itu topik
skripsi/tesis/disertasi selalu dari saya. Kalau Anda perhatikan, topik yang saya berikan adalah
kombinasi (1) satu-dua artikel acuan yang terbit di jurnal top (misal JexPsy,
PsyRev, JPSP, JCR, JMR) atau ditulis peneliti top (misal dapat Nobel,
berafiliasi ke Harvard, Princeton, Columbia, LSE, NBER, dsb) dengan (2)
fenomena khas di Indonesia.
§
Tugas Anda yang pertama adalah
membaca literatur tersebut. Email
sang pengarang (sapa dengan “Dear Professor
Susianto”, jangan “Dear Harry”, pakai
@ui.ac.id) minta working paper terbaru
tentang topik yang Anda minati itu. Seperti dimaklumi, working paper biasanya berjeda beberapa
bulan (bandingkan dengan artikel jurnal yang biasanya berjeda satu-dua tahun) dari waktu penelitian
selesai, dengan prosedur ini topik Anda akan terjamin kebaruannya.
§
Telurusi literatur yang dirujuk
dalam daftar kepustakaan artikel/working
paper tersebut. Temukan (1) review
literatur (judulnya biasanya ditandai dengan kata seperti “review” , “meta analysis” atau “Consumer Culture Theory: Twenty Years of Research”); (2) debat/polemik, pro dan kontra;
serta (3) exemplar studinya (artikel awal yang mengemukakan cara
meneliti yang membuat tren untuk topik itu, dan artikel yang memproklamirkan
teori dan update-nya). Dari literatur
(1) biasanya Anda akan dapat petunjuk menentukan (2) dan (3).
§
Cari literature di berbagai data base internet (PSYCNET, PROQUEST,
JSTOR, ANNUAL REVIEW, GOOGLE SCHOLAR), handbook,
working papers di website pengarang
di universitasnya, program/procceedings kongres
ilmiah, dan terkadang YOUTUBE. Jika terpaksa pakai wikipedia baca semua link-nya. Perhatikan, Anda harus lebih
memilih literatur yang berisi data
penelitian. Tahap penelusuran literatur ini baru sukses jika Anda mendapat
literatur yang: lebih baru (dalam kurun 5 tahun terakhir), lebih beragam,
memberikan pro-kon, dari literatur awal yang telah saya berikan.
§
Hubungi juga (tulis surat dan
bertemu) dosen/peneliti lain dengan minat penelitian serupa.
§
Pencarian literatur harus
dilakukan secara periodik (misal 3 bulan sekali). Jangan sampai studi yang
sedang Anda kerjakan ternyata dilakukan oleh peneliti lain, dengan kata lain: jangan sampai terjadi duplikasi penelitian.
§
Membaca artikel (laporan
penelitian) jurnal ada trik-nya. Ada tiga bagian yang sangat informatif,
pertama, Abstract, bagian ini
mendeskripsikan garis besar penelitian. Kedua, introduction, di sini biasanya peneliti menulis selling point studinya (misal sebagai
studi pertama), serta hipotesis penelitian. Terakhir, alinea awal bagian Discussion yang berisi Summary temuan studi. Untuk bagian tertentu bersiaplah untuk
membaca beberapa kali – ketika dulu menulis disertasi ada satu bagian artikel
yang saya baca 20 kali (itu pun setelah bertemu sang peneliti) baru saya paham!
§
Jangan malu untuk bertanya pada
penelitian bagian yang tidak Anda pahami (tapi tanya saya dulu sebelum
menyurati mereka).
§
Setelah memahami literatur,
tergantung level Anda, pikirkan untuk: (1) mereplikasi (masih boleh untuk
skripsi/tesis); dan/atau (2) mereplikasi dengan tambahan (=Replikasi Plus).
Saya tidak menyarankan, kecuali itu sedang saya lakukan, Anda melakukan studi
eksploratori. Ibarat mendaki gunung, exploratory
study adalah mendaki gunung Himalaya lewat rute baru. Jika dilakukan oleh
pendaki yang minim pengalaman, resiko “kematian” tinggi!
Proposal
skripsi/tesis/disertasi
§
Fungsi proposal adalah
mendeskripsikan secara ringkas penelitian apa yang ingin Anda lakukan sehingga
Fakultas bisa mencarikan pembimbing yang tepat buat Anda.
§
Pada intinya proposal berisi: (1)
Latar Belakang, 1 halaman; (2) Tinjauan Literatur, 2-3 halaman; (3) Pertanyaan
dan Manfaat Penelitian, 1 halaman; (4) Outline Metodologi, 1-2 halaman; serta
(5) Daftar Pustaka, 1 halaman. Anda saya sarankan untuk membaca seluruh dokumen
“Tips” ini untuk apa yang mesti ditulis dalam proposal. Misalnya, untuk menulis
Latar Belakang Anda mesti membaca bagian Bab Pendahuluan di dokumen ini.
§
Dalam proposal Anda harus menulis
gejala dengan jelas, serta betapa topik ini baru dan penting. Pendeknya,
kesankan skripsi/tesis/disertasi Anda akan memberikan kontribusi ilmiah yang
signifikan.
§
Dan yang terpenting, dalam cover
proposal nyatakan Anda telah melakukan pembimbingan informal dengan saya, dan
ingin saya menjadi pembimbing formal Anda.
Strategi
menulis
§ Proses
pengerjaan skripsi/tesis/disertasi biasanya saya pecah menjadi tiga blok: (1)
Bab Pendahuluan dan Bab Teori, termasuk hipotesis serta rationale-nya; (2) Bab Metode Penelitian sembari membuat instrumen;
(3) Bab Hasil serta Bab Diskusi dan Saran. Untuk setiap blok saya akan meminta
Anda menulis terlebih dahulu dalam bentuk pointers.
Misal, Bab Pendahuluan Anda tulis subbab-subbab beserta judul. Lalu dalam
tiap subbab rencanakan apa saja yang akan ditulis, nyatakan ini dalam beberapa
kalimat (=pointers) lengkap dengan
referensinya. Kemudian kita bertemu untuk mendiskusikan pointers ini. Bila sudah disepakati, barulah Anda mengarang sesuai
format skripsi/tesis/disertasi. Perhatikan, kita akan berkali-kali berdiskusi,
tetapi saya hanya akan membaca 2-3 kali
draft skripsi/tesis/disertasi, itu pun minus
Bab Diskusi dan Saran.
§ Menulis
yang jelas, padat dan enak dibaca adalah sebuah proses. Print 2-3 jurnal acuan,
gunakan itu sebagai template ketika
Anda menulis. Juga jangan malas membuka kamus.
§ Pakailah
istilah (apalagi dari bahasa asing!) seminimum mungkin, dan pergunakan dengan
disiplin yang tinggi. “Seminim mungkin” artinya tiap menulis istilah baru
pikirkan “apa perlu pembaca tahu?”. Jangan sampai pembaca lelah sebelum sampai
pada kontruk yang mau diteliti. “Disiplin tinggi” akan saya jelaskan dengan
contoh. Misalnya, “tingkat pemujaan terhadap selebriti”, “tingkat pemujaan
terhadap idola” dan “tingkat pemujaan selebriti idola”. Kalau ini semua nama
sebuah konstruk, variasi penulisan narasi, jadi enak dibaca. Salah satu cara
mendisiplinkan diri terhadap penggunaan istilah adalah dengan membuat indeks
(atau catatan) dari semua istilah yang dipakai dalam skripsi/tesis/disertasi.
§ Saya
sering memberi artikel/bab/tabel/gambar/instruksi dan sebagainya. Untuk
dicontoh. Mahasiswa sering membabibuta mengkopinya. Jangan seperti robot! Pikirkan relevansi contoh-contoh tersebut dan
sesuaikan dengan penelitian Anda.
§ O,
ya, tulislah sesuai pedoman penulisan ilmiah yang berlaku (APA atau UI). Harap
jangan menulis terlalu panjang ( sekitar 60-120 halaman tidak termasuk
lampiran). Ketika memasukkan tulisan kepada saya selalu sertakan daftar isi
skripsi/tesis/disertasi dan daftar pustaka. Saya perlu dua hal ini untuk bisa
mengevaluasi tulisan Anda.
Bab
Pendahuluan
(baca juga: Strategi Merumuskan Topik
Penelitian)
§ Bab Pendahuluan berisi: (1) satu atau
lebih ilustrasi nyata (biasa disebut dengan anecdotal
record) di tanah air dari topik yang Anda teliti (misal iklan, studi kasus,
berita koran); (2) kaitkan dengan teori terbaru yang dapat membantu
merumuskan/menajamkan pertanyaan; (3) pertanyaan-pertanyaan penelitian; (4)
kontribusi ilmiah dan praktis (jangan lupa tekankan kehebatan karya Anda, misal
“yang pertama menguji teori terkenal”); dan (5) sistematika
skripsi/tesis/disertasi (mulai dari Bab 2).
§ Pada
bab ini penting untuk membedakan dengan jelas antara (a) deskripsi gejala yang
mau diteliti; (b) label atau nama gejala tersebut; (c) konstruk psikologis yang
cocok; (d) teori yang menjelaskan gejala dengan memakai konstruksi; (e)
penelitian eksemplar yang secara empirik meneliti a dengan d.
§ Skripsi/tesis/disertai
yang baik (menurut saya tentunya) adalah yang memperlihatkan bagaimana Anda
mengangkat fenomena khas Indonesia dengan teori terbaru dari peneliti top
dunia. Saya membayangkan, kalau kita presentasi di kongres internasional sang
peneliti top itu pasti ingin duduk sebagai pendengar. Dia hadir bukan ingin
mendengar teorinya dikritik sebagai pendatang baru saya tidak menyrankan Anda
menantang sang jawatan, no one will
believe you - tetapi dia ingin tahu
apakah teorinya cukup robust untuk
bisa menjelaskan fenomena khas di negeri kita. Dalam jargon ilmiah, tergantung
bobot penekanan (apakah pada kekhasan gejala atau pada teori) strategi ini bisa
disebut sebagai indigenous research (walau
tidak murni karena masih ada teori asing) atau imposed etic (memakai teori asing untuk menjelaskan gejala di tanah
air). Walaupun imposed etic sering
dikritik, menurut saya, dengan kemajuan sarana transportasi dan komunikasi,
manusia urban di planet ini sudah menjadi semakin seragam.
Bab
Teori (baca
juga: Strategi Merumuskan Topik
Penelitian)
§
Bab Teori berisi: (1) definisi
penting tentang konstruk; (2) penelitian-penelitian menjawab atau menjelaskan
pertanyaan penelitian; (3) rerangka penelitian (bisa diambil dari penelitian
orang lain, modifikasinya atau pemikiran Anda sendiri), intinya apa dan bagaimana
hubungan IV-DV; (4) overview dari desain penelitian Anda dan ditutup dengan
(5) hipotesis.
§
Bila Anda tahu saya (atau
potensial calon penguji) pernah menulis sesuatu tentang topik, jangan lupa
dimasukkan. Kami pasti akan merasa tersanjung. Tapi ingat, cari publikasi kami
yang ada data penelitiannya, jika tidak ada data jangan diletakan di bagian
yang penting.
§
Pada intinya, Anda harus
mendeskripsikan hutan (aliran) untuk pohon (teori/hipotesis). Selain itu,
pembaca juga perlu diberikan beberapa digresi supaya penguji yang bukan setopik
dengan anda bisa mengikuti.
§
Supaya kelihatan banyak menulis,
mahasiswa sering mengulang apa yang telah ditulis (konstruk/teori) pada Bab
Pendahuluan. Jangan lakukan ini! Yang harus Anda lakukan di bab ini adalah
menulis kembali dengan lebih dalam dan lebih elaboratif.
§
Cari juga second opinion untuk mengecek keterbacaan tulisan Anda.
Skripsi/tesis/disertasi Anda harus ditulis dengan jelas, padat dan enak dibaca.
Jika topik Anda sama dengan rekan, walaupun gejala/literatur bisa sama, saya
berharap ekspresi penulisan harus
berbeda. Ibarat dua orang menonton film yang sama, ketika diminta bercerita
tentang film itu, cara menceritakannya pasti beda bukan? Jangan sampai Anda
dituduh plagiat oleh rekannya!
§
Kutipan hendaknya ditulis dalam
bahasa aslinya (jangan lupa menulis referensi hingga ke halaman). Bila me-paraphase usahakan mengekspresikannya sebeda mungkin dengan aslinya (walau
arti harus sedekat mungkin dengan
aslinya) supaya tidak dianggap melakukan plagiat.
§
Pastikan setiap referensi ada
dalam daftar pustaka.
§
Dalam menulis hipotesis (ingat,
hipotesis itu berbeda dengan asumsi ya!), organisasikn literatur berdasarkan
hipotesis. Jangan lupa memberi rationale:
tunjukan kepada pembaca bagaimana logikanya dari teori atau temuan yang ada
bisa sampai pada ruusan hipotesis. Rationale
umumnya berbentuk penalaran dari “sesuatu yang kita ketahui” (=teori dan
penelitian yang ada) ke “prediksi sesuatu yang tidak kita ketahui” (=hipotesis
tentang topik). Bila topik Anda sangat baru, jangan takut mengikuti kata
pepatah “tiada rotan, akar pun jadi”. Dalam merumuskan hipotesis gunakan
konstruk-konstruk yang diteliti.
Bab
Metode
·
Bab Metode berisi: (1) definisi
operasional; (2) hipotesis operasional dalam bentuk statistik; (3) desain; (4) instrumen
dan stimulus; (5) kriteria, jumlah serta cara merekrut partisipan; (6)
prosedur; dan (7) teknik analisis yang meliputi analisis pendahuluan (manipulation check, reliabilitas dan
validitas instrumen) serta analisis untuk menguji setiap hipotesis.
Umumnya,
desain penelitian psikologi bisa dibedakan atas desain eksperimental dan passive observational. Eksperimen lebih
menekankn internal validity dalam
penyimpulan sebab-akibat, biasanya dengan melakukan randomisasi partisipan ke
dalam kelompok-kelompok treatment. Sedang
noneksperimental lebih menekankan external
validity, biasanya dengan cara mengambil sampel secara random dari
populasi. Camkan perbedaan dua istilah “random” ini karena sering ditanya dalam
ujian. Bila anda melakukan lebih dari satu studi (ini saya wajibkan untuk
disertasi!) gunakan kedua macam desain ini.
·
Perhatikan effect size dari eksperimen
acuan atau meta analysis-nya,
berdasarkan informasi effect size ini
tetapkn power dan jumlah partisipan
per kelompok untuk eksperimen Anda. Minimum sama bainya. Kelak, akan muncul era
di psikologi di mana effect size akan
menjadi hipotesis.
·
Apabila melakukan pilot, ceritakan juga prosesnya. Ketika
melaporkannya, fokus pada apa saja yang Anda revisi. Perhatikan, pilot harus
dilakukan oleh And sendiri, orang lain hanya membantu aspek teknis (misal
mencari partisipan).
·
Agar jelas, buatlah bagan yang
menceritakan prosedur penelitian.
·
Kadang Anda tergoda memasukan cacing (alias simbol-simbol) statistik.
Pengalaman saya praktek ini mempersulit penguji memahami apa yang Anda
kerjakan. Karena sulit, mereka tidak baca, akibatnya mereka cenderung tidak
akan memberi nilai tinggi (ingat eksperimen market
for lemons). Anda sendiri pun rugi, tidak ada orang yang memberi feed-back bila terjadi kesalahan. Saran saya : (1)
jangan mengesankan ruwet metode statistik yang standar (yang diajarkan dalam
kuliah); dan (2) kalau terpaksa, karena teknik/metode itu baru, tulis dengan
semangat “membuat sederhana sesuatu yang susah”, beri intuisinya, lalu bagian
yang teknis itu ditaruh di Lampiran. Di mata saya Anda itu mahasiswa yang
pandai, jadi tidak perlu membuat impresi dengan taburan jargon dan cacing statistik.
·
Jika dalam proses pembuat alat
(dan/atau kelak: melakukan analisis data) Anda mendapat bantuan dari orang
lain, jangan lupa menuliskan terima kasih dalam bentuk catatan kaki di bagian
yang tepat.
·
Tulis bab ini seperti Anda
melaporkan proses penelitian yang telah (bukan akan) dilakukan.
Mengumpulkan
Data
·
Setelah metode beres Anda mengumpulkan
data. Proses ini merupakan jantung dari skripsi/tesis/disertasi: cari data
sesuai kriteria pada prosedur, beri cover
story yang seragam. Jelaskan dan
latih orang yang membantu Anda mengumpulkan data. Perhatikan, sebisa mungkin
pembantu Anda tidak mengetahui (1) hipotesis Anda, dan (2) kelompok yang
mendapat treatment, alias double blind.
·
Saya minta Anda menyiapkan
formulir informed consent untuk diisi
partisipan, lalu menyerahkan formulir yang telah diisi ini pada saya.
·
Saya melarang Anda “mensubkontrkan”
pengumpulan data pada orang lain.
·
Setiap disiplin memiliki berbagai
standar dalam melakukan penielitian, bacalah jurnal – kalau perlu surati
penulisnya – untuk mengetahui misalnya apakah dalam eksperimen partisipan
mendapat treatment secara individual,
berempat, atau bersepuluh.
·
Bila menggunakan deception lakukan (dan laporkan) debriefing.
·
Begitu terima kuesioner, periksa
kelengkapan pengisian dan manipulation
check, agar bila ada hal yang tidak diharapkan bisa segera diketahui dan
diperbaiki. Bila dari seluruh kuesioner yang Anda terima hipotesis tidak
terbukti, tanyakan kepada sample partisipan,
proses ini bisa memberi insight atau
bahan untuk menulis Bab Penutup.
·
Jangan lupa, masukkan detil
pengumpulan data dalam buku harian.
·
Pengumpulan data memakan waktu
yang lama, usahakan mencicil tulisan. Selesaikan tulisan (walau masih berupa
skeleton alinea atau tabel) sebelum
proses pengumpulan data berakhir.
Pengolahan
Data (SPSS & R)
·
Buat nomor urut semua kuesioner
Anda, dan jadikan itu sebagai variabel pertama.
·
Buat data dictionary yang lengkap: variable
name (maka 8 digit agar bisa dibuka software lain) dan label, value dan label. Pikirkan
selalu bahwa data Anda harus bisa dibaca oleh peneliti lain beberapa tahun mendatang! Cek dengan command SPSS “display dictionary variable=ll”.
·
Urutkan variabel disusun sesuai
halaman kuesioner, dan di-entry as it is (misal, unfavorable attitude
item disekor tanpa di-reverse terlebih dahulu).
·
Untuk variabel nominal perhatikan
penggunaan value nol. Pikirkan
analisis data yang akan dilakukan. Jika tujuan penelitian ingin melihat berapa
banyak suatu gejala muncul, value bisa
misalnya 1=imitasi muncul, 0=imitasi tidak muncul. Tetapi jika belum jelas analisis
data yang akan dilakukan hindari value nol.
Jadi jangan 0=Jabodetabek, 1=Jawa Barat, dan seterusnya, sebaiknya
1=Jabodetabek, 2=Jawa Barat dan seterusnya.
·
Tetapkan missing values untuk setiap variable,
saya biasa pakai value khas
-9(SPSS) dan NA(R).
·
Setelah data di-entry, lakukan data cleaning untuk menghindari Garbage
In Garbage Out (GIGO). Pertama, ambil beberapa kuesioner, cek value tiap item apakah telah di-entry dengan benar. Kedua, cek apakah
ada value yang “aneh” (umpamanya,
value “100” untuk variabel “usia”). Saya biasanya memakai command SPSS “freq
variable=all”. Bila ditemukan value yang
aneh, cari nomor kuesionernya, lalu bandingkan apa yang diisi partisipan di
kuesioner dengan data yang Anda entry. Anda
bisa salah meng-entry data, bisa partisipan
yang salah mengisi (dalam hal ini telepon si partisipan untuk mendapat jawaban
yang benar).
·
File data diberi nama yang
informatif dan tanggal (misal, Anabelle Data Redenominasi 8 Sep 2007.por).
tanggal ini semakin lama semakin muda seiring dengan operasi dan manipulasi
data yang telah dilakukan (misal *12 Sep 2007.por, *13 Sep 2007.por, dan
seterusnya). Dengan begitu, bila membuat kesalahan kita tetap bisa kembali ke
data sebelum kita berbuat kesalahan (file
data dengan tanggal yang lebih tua). O, ya, .por itu artinya portable file, supaya data Anda tetap
bisa dibaca oleh semua versi SPSS.
·
Setelah yakin data Anda bebas
dari salah ketik, lakukan pengolahan data pendahuluan. Misalnya, recode value dari variabel (reverse item), manipuolation check, counterbalance check, reliabilitas-validitas
instrumen dan exploratory data analysis.
·
Pertahankan keaslian data. Bila
melakukan recode, misalnya, jangan
lakukan pada variabel yang asli, tetapi lakukanlah itu pada variabel baru yang
merupakan salinan dari variabel asli.
Misal, “Compute
varableBaru=variableAsli”, lalu lakukan recode
pada variableBaru.
·
Sesudah analisis pendahuluan
beres, barulah menguji hipotesis. Usahakan menggunakan prosedur analisis
terbaru (misal, sejak 2008 variabel moderator berskala interval tidak boleh
dibuat dikotomi berdasarkan midian split).
·
Dalam melakukan eksperimen kita
sering ingin tahu apakah suatu kelompok lebih besar/kecil dari kelompok yang
lain. Biasanya kita menguji dengan planned
atau post-hoc comparisons, tetapi tidak keduanya. Lakukan planned- jika Anda punya hipotesis.
·
Setiap manajemen, manipulasi dan
analisis data dilakukan melalui commend
syntax (.sps), berikan penjelasan (=comments)
untuk setiap kode. Pastikan lebar sintaks tidak melebihi 80 digit agar mudah
diprint. Sintaks memungkinkan saya bisa membayangkan bagaimana Anda melakukan
pengolahan data tanpa harus menghidupkan komputer.
·
Bila Anda menggunakan R, untuk entry data saya tetap berharap Anda
menggunakan SPSS (.sav) karena SPSS bisa menyimpan data dictionary dengan komplet. Setelah me-load, cek jumlah rows dan
columns data dengan dim ( ), cek serta pastikan nama dan
tiper variable dengan str ( ). Seiring proses analisis data, obyek bisa
bertambah, gunakan save ( ) untuk
menyimpan semua obyek (.Rdata). untuk sintaks save-lah dalam .R atau .txt. jangan lupa memberi comment (#) yang menyantumkan library, data, dan penjelasan pada
sintaks.
·
Buat file bernama “index.txt” yang berisi keterangan singkat isi (misal,
apa yang Anda telah lakukan pada data, atau maksud suatu command) dari setiap file (baik
data maupun sintaks).
Bab Hasil
·
Awali Bab Hasil dengan analisis
pendahuluan. Biasanya berisi laporan pelaksanaan penelitian, gambaran
partisipan (apa sesuai kriteria? Apa tiap kelompok setara?), reliabilitas dan
validitas instrumen, serta hasil manipulation
check.
·
Untuk setiap hipotesis mulailah
dengan menceritakan kembali hipotesis, lalu beri tabel hasil (tapi jangan
memasukan output SPSS/R!), tests of sifnificant, effect size, dan
kesimpulan tentang apakah data mendukung/tidak mendukung hipotesis. Lalu
diskusikanlah: kaitkan temuan Anda dengan temuan peneliti lain yang telah
dibahas dalam bab Teori.
·
Tulis tabel yang mengesankan
pembuatnya cerdas. Misal, bila suatu variabel ada dua variasi (seperti pria dan
wanita) cukup tampilkan satu variasi saja (mengapa?). Jangan buat tabel dengan
satu baris saja. Atau, jangan membuat entry
tabel mensyaratkan pembaca harus memahami variable/value dalam data SPSS/R Anda.
·
Intinya, pergunakan format APA
(sekarang edisi keenam) untuk tabel/gambar/skema.
·
Tiap tabel/gambar/skema diberi
nomor, judul, dirujuk dan diulas dalam teks. Rujuk setiap tabel/gambar/skema
dengan nomornya (tidak dengan “di bawah ini”). Jangan menceritakan ulang isi
tabel, tapi ulas bagian penting tabel yang mesti diperhatikan pembaca.
·
Bila hipotesis tidak terdukung,
atau hasil tidak konsisten dengan penelitian lain, beri penjelasan mengapa hal
itu bisa terjadi. Namun ingat, penjelasan harus berdasarkan data, jangan
speklulatif semata, dan jangan menimbulkan kesan penelitian dilakukan dengan
ceroboh. Ingat: Anda harus appreciative terhadap
semua jerih payah Anda dan saya.
Bab Penutup
·
Bab Penutup
berisi
(1) summary temuan penelitian; (2)
implikasi teoretik; (3) bila hipotesis terbukti, nyatakan alternative explanations; (4) keterbatasan studi; (5) usulan untuk
penelitian lebih lanjut; serta (6) implikasi praktis dari temuan Anda yang
penting.
·
Buka bab ini dengan pertanyaan
penelitian serta garis besar temuan, baik yang sesuai harapan maupun yang
tidak. Ulangi lagi secara singkat penjelasan hipotesis yang tidak terdukung.
·
Nyatakan implikasi teoretik
berdasarkan temuan Anda. Bagian ini merupakan sumbangan ilmiah
skripsi/tesis/disertasi.
·
Alternative
explanations adalah
upaya menyoroti temuan (hipotesis yang terbukti) dari sudut yang berbeda dari rationale yang Anda gunakan, bisa berupa
uraian metodologis atau teoretis. Alternative
explanations memberi kesan si penulis open
minded.
·
Nyatakan keterbatasan hipotesis
yang terdukung, agar pembaca aware ke/sampai
mana bisa menggeneralisasi temuan.
·
Tulis juga penelitian lanjutan
apa yang mungkin dikembangkan dari skripsi/tesis/disertasi. Usulan penelitian bisa
diambil dari hipotesis yang terdukung maupun yang tidak terdukung data.
·
Skripsi/tesis/disertasi Anda juga
harus memiliki implikasi praktis. Tunjukkan implikasi dari hipotesis yang
terbukti pada kasus yang Anda tulis di Bab Pendahuluan. Nyatakan dalam bentuk
kiat (“berdasarkan temuan ..., untuk mencapai ..., lakukanlah ...”).
·
O, ya, jika Anda menjanjikan akan
memberikan penjelasan (atau debriefing)
pada partisipan, konsultasikan penjelasan ini ke saya, dan kirim ke partisipan sebelum sidang. Penguji dapat menanyakan
eksekusi etika penelitian ini saat sidang ujian.
Daftar Pustaka dan Lampiran
·
Perhatikan ketentuan penulisan
imiah ketikan membuat Daftar Pustaka.
·
Lampiran berisi hal-hal yang
terlalu teknis atau mengganggu kelancaran membaca bila dimasukan dalam running text seperti (1) rumus statistik
yang tidak umum; (2) contoh data mentah; tetapi jangan – sekali lagi jangan – output SPSS/R! Perhatikan, jangan
melampirkan segala hal.
·
Bila studi Anda kompleks, untuk
penguji Anda bisa membuat satu bundel (terpisah dari skripsi/tesis/disertasi)
yang memuat alat, sintaks dan output SPSS/R. Naun setelah ujian, bundel ini tidak disertakan dalam versi final
skripsi/tesis/disertasi yang diserahkan ke perpustakaan. Jangan sampai studi
kita dicontek orang lain!
Ujian
·
Ada baiknya beberapa hari sebelum
ujian Anda melakukan simulasi saat ujian dengan menyiapkan presentasi dan
tayangan untuk 10-15 menit (tidak peduli penelitian Anda sekompleks apa pun).
Undang beberapa teman (dan saya tentunya) sebagai “penguji”.
·
Presentasi berisi: (1) latar
belakang mengapa Anda tertarik meneliti topik itu; (2) teori dan hipotesis
(bila banyak uraikan yang penting saja); (3) instrumen, kriteria dan cara
memilih partisipan, serta prosedur penelitian; (4) temuan penting,
keterbatasan, implikasi teoritis dan praktis. Banyak penguji – sedih tapi nyata
– tidak membaca skripsi/tesis/disertasi dengan lengkap, karenanya presentasi
dan tayangan harus jelas (berikan gestalt-nya),
pakai contoh, dan disampaikan secara meyakinkan.
·
Perhatikan, presentasi Anda tidak
harus mengikuti urutan dan detil bab atau subbab yang ditulis dalam
skripsi/tesis/disertasi. Pada tahap ini Anda harus sudah dapat menyajikan esensi skripsi/tesis/disertasi kepada
orang lain. Jadi berpikirlah, “Saya hanya punya waktu 10 menit untuk
presentasi, bagaimana menceritakan dengan jelas dan meyakinkan semua studi saya
kepada penguji?”
·
Presentasi harus berupa pointers (kalimat yang tidak lengkap),
banyak gambar/tabel. Ketika presntasi Anda sangat tidak disarankan untuk
membaca. Presentasi seperti ini akan membuat penguji mengantuk!
·
Saya menyarankan agar Anda
mencari tahu keahlian dan minat penguji. Lalu sesuaikan presentasi dan
penjelasan Anda saat tanya-jawab dengan keahlian/minat tersebut.
·
Dalam sidang, gunakan waktu
dengan baik. Anda harus percaya diri dan terkesan otoritatif (beda dengan
otoriter ya!). menjawablah dengan argumentasi, dengan menyebut referensi. Jawab
panjang lebar pada pertanyaan yang mudah, jawab dengan singkat dan bertanya
balik (dengan halus) bila mendapat pertanyaan yang sulit. Setiap
ketidaksepakatan dengan penguji hendaknya dilakukan dengan diplomatis, misal
degnan a two-hands economist seperti “Memang
benar pendapat Ibu bahwa ... tetapi saya memakai istilah itu untuk menekankan
bahwa ...”
·
Sebagai pembimbing, dalam ujian
saya akan menjadi penonton. Tapi Anda tetap bisa mencuri lihat ke arah ekspresi
wajah saya untuk mengonfirmasi apakah jawaban Anda sudah tepat.
·
Ingat, inilah saat di mana semua
jerih payah Anda dinilai. Do your best to
make a very good impression!
Revisi
·
Setelah ujian, Anda akan mendapat
kesempatan merevisi. Saran saya: lakukan ini secepatnya. Jangan ditunda setelah
Anda berlibur merayakan kelulusan di Bali.
·
Biasanya saya meminta Anda untuk
membuat daftar dengan format (a) keberatan penguji dan (b) apa yang Anda
kerjakan untuk menjawab keberatan itu di skripsi/tesis/disertasi. Buat (a) dan
(b) ini untuk setiap keberatan penguji. Bila setelah memikirkan/konsultasi Anda
tetap tidak setuju dengan keberatan mereka, Anda harus memberi argumentasi pada
(b).
UI-ANA
·
UI kini mensyaratkan agar
mahasiswa memasukan naskah ringkas mengenai skripsi/tesis/disertasi.
Problemnya, jurnal biasanya enggan menerima manuskrip yang pernah diterbitkan
dalam media yang bisab dibaca banyak orang. Oleh karena itu, bila ada pilihan
untuk tidak memasukan UI-ANA, ambil
pilihan tersebut (diskusikan dengan saya detilnya). Jika terpaksa harus memasukan UI-ANA, naskah ditulis tidak detil, sehingga tidak mudah untuk
dicontek orang.
CD dan dokumen untuk saya
·
Untuk dokumentasi saya, tolong
buatkan CD (beri cover) yang berisi 6 folder: (1) stimulus dan instrumen
penelitian; (2) SPSS (index.txt, sintaks, dan data dalam format portable supaya bisa dibaca oleh versi
SPSS apa pun); bila menggunakan R, data dalam format .sav dan .Rdata dan sintaks dalam .R atau .txt; (3)
skripsi/tesis/disertasi versi final (pdf); (4) presentasi powerpoint waktu ujian; (5) paper berdasarkan
skripsi/tesis/disertasi (pdf); dan (6) file
digital lain yang relevan (misal, artikel jurnal, gambar, iklan, film atau
lagu).
·
Selain CD Anda juga harus
menyerahkan informed consent partisipan,
kuesioner yang terisi dan berkas-berkas yang berkaitan dengan penelitian yang
tidak bisa disertakan dalam CD. Masukan dalam box: beri nama + tanggal + judul
penelitian. Disiplin psikologi sekarang menuntut bukti bahwa penelitian benar-benar dilakukan sebagaimana dilaporkan
dalam artikel/bab/skripsi/tesis/disertasi.
·
Ingat, kita akan mempublikasikan
skripsi/tesis/disertasi, semoga pula keluar negeri untuk mempresentasikannya,
semua data dan dokumen ini harus disimpan minimum lima tahun setelah
artikel/bab/dan sebagainya terbit.
Menjaga Intellectual Property
·
Ketika saya menerima Anda menjadi mahasiswa bimbingan,
Anda menandatangani pernyataan bahwa “Anda
akan menjaga intellectual property dari
penelitian skripsi/tesis/disertasi dengan tidak men-share pada pihak lain stimulus, instrumen, prosedur penelitian,
data, metode analisis data serta dokumentasi terkait tanpa ijin dari
pembimbing”. Saya berharap Anda mengingat terus hal itu selama mengerjakan
skripsi/tesis/disertasi, dan setelah Anda
lulus. Saya beberapa kali menguji mahasiswa yang bagian metodenya sangat mirip
dengan metode dari skripsi/tesis/disertasi mahasiswa bimbingan saya. Itu
sebabnya saya hanya mengijinkan Anda untuk menampilkan contoh alat, dan –
sekali lagi – meminta Anda menjaga intellectual
property dari penelitian skripsi/tesis/disertasi.
No comments:
Post a Comment
you say