Resume Kapita Selekta Pendidikan
Bahasa Indonesia
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BAB
I
PENGANTAR APRESIASI SASTRA
PENGANTAR APRESIASI SASTRA
A. Pengertian Sastra Anak
sastra
anak dapat diartikan sebagai karya seni yang imajinatif dengan unsur estetisnya
dominan yang bermediumkan bahasa, baik lisan ataupun tertulis, yang secara
khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan berisi tentang dunia yang akrab dengan
anak-anak.
1.Ciri-ciri Sastra Anak
a. Unsur Pantangan
b. Penyajian dengan gaya secara
langsung
c. Fungsi terapan
2. Jenis Sastra anak
Jenis
prosa dan puisi sastra anak adalah yang paling banyak ditulis orang.
3.
Fungsi sastra anak
Sastra anak memiliki fungsi sebagai
media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun
kecerdasan emosi anak.
B. DASAR-DASAR APRESIASI SASTRA
1. APRESIASI
SASTRA ANAK
a. Kesadaran
terhadap nilai seni dan budaya
b. Penilaian
(penghargaan) terhadap sesuatu
c. Kenaikan
nilai barang karena harga pasarnya naik
atau permintaan akan bertambah
Ada
tiga batasan apresiasi sastra anak
Apresiasi sastra anak
adalah penghargaan (terhadap karya sastra anak) yang didasarkan pada
pemahaman.
Apresiasi sastra anak
adalah penghargaan atas karya sastra anak sebagai hasil pengenalan,
pemahaman, penafsiran.
Apresiasi sastra anak
adalah kegiatan menggauli cipta sastra anak dengan sungguh-sungguh.
3. Ada tiga
tingkatan atau langkah dalam apresiasi sastra anak, yaitu:
- Seseorang mengalami pengalaman yang ada dalam cipta
sastra anak, ia terlibat secara emosional, intelektual, dan imajinatif.
- Setelah mengalami hal seperti itu, kemudian daya
intelektual seseorang itu bekerja lebih giat
- Seseorang itu menyadari hubungan sastra dengan dunia
di luarnya sehingga pemahaman dan penikmatannya dapat dilakukan lebih luas
dan mendalam.
4. Setidaknya
terdapat lima manfaat bagi kehidupan ketika mengapresiasikan sastra anak,
yaitu:
- Manfaat estetis
- Manfaat pendidikan
- Manfaat kepekaan batin atau sosial
- Manfaat menambah wawasan
- Manfaat pengembangan kejiwaan.
C. Pendekatan dalam
Apresiasi Sastra
Pendektan parafrastis dalam mengapresiasi Sastra
Pendektan parafrastis dalam mengapresiasi Sastra
- Strategi pemahaman kandungan makna dalam suatu cipta
sasta dengan jalan mengungkapkan kembali gagasan yang disampaikan
pengarang dengan menggunakan kata-kata maupun kalimat yang berbeda dengan
kata-kata da kalimat yang digunakan pengarangnya.
- Pendekatan emotif dalam mengapresiasi sastra
Suatu pendekatan yang berusaha menemukan unsur-unsur yang mengajuk emosi
atau perasaan pembaca.
3. Pendekatan
analitis dalam mengapresiasi sastra
Suatu pendekatan
yang berusaha memahami gagasan, cara pengarang menampilkan gagasan atau
mengimajikan ide-idenya, sikap pengarang dalam menampilkan gagasan-gagasannya,
elemen intrinsik dan mekanisme hubungan dari setiap elemen instrintik.
4. Pendekatan historis
dalam mengapresiasi sastra
Suatu pendekatan
yang menekankan pada pemahaman tentang biografi pengarang, latar belakang
peristiwa kesejarahan yang melatar belakangi masa-masa terwujudnya cipta sastra
yang dibaca, serta bagaimana perkembangan kehidupan penciptaan maupun kehidupan
sastra itu sendiri pada umumnya dari zaman ke zaman
5. Pendekatan
sosiopsikologis dalam mengapresiasi sastra
Suatu pendekatan
yang berusaha memahami latar belakang kehidupan sosial budaya, kehidupan
masyarakat, maupun tanggapan kejiwaan atau sikap pengarang terhadap lingkungan
kehidupannya ataupun zamannya pada saat cipta sastra itu diwujudkan
6. Pendekatan
didaktis dalam mengapresiasi sastra
Suatu pendekatan
yang berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan evaluatif maupun sikap
pengerang terhadap kehidupan.
BAB II
APLIKASI APRESIASI SASTRA
A. Pengertian
Aplikasi Apresiasi Sastra
Apresiasi sastra adalah memberikan
penilaian terhadap karya sastra. Jika anda mengapresiasikan sebuah karya
sastra, maka anda melakukan kegiatan pengamatan, penilaian, dan memberikan
penghargaan terhadap karya sastra tersebut.
Tahap apresiasi
meliputi:
1. Tahap mengenal
2. Tahap menghargai
3. Tahap pemahaman
4. Tahap
penghayatan
5. Tahap aplikasi
B. Apresiasi Puisi
- Membaca puisi berulang kali
- Melakukan pemenggalan dengan membutuhkan
- Melakukan parafrase dengan menyisipkan atau
memnabahkann kata-kata yang dapat memperjelas maksud kalimat dalam puisi
- Mentukan makana kata/kalimat yang konotatif (jika
ada).
- Menceritakan kembali isi puisi dengan kata-kata
sendiri dalam bentuk prosa.
1.
Pengertian
puisi struktur dan ragam puisi sebagai hasil karya kreatif terus-menurus
berubah
puisi adalah salah
satu bentuk karya sastra yang mengekspresikan sacara padat pemikiran dan
perasaan penyairnya, diubah dalam wujud dan bahasa yang paling berkesan
2. Analisis puisi berdasarkan strata normal
puisi merupakan
karya sastra yang memiliki truktur yang sangat kompleks yang terdiri dari
beberapa strata (lapis) norma.
- Analisis lapis pertama (bunyi/sound stratum)
pembahasan lapis bunyi hanyalah ditujukan pada bunyi-bunyi yang bersifat
“istimewa atau khusus, yaitu bunyi-bunyi yang dipergunakan untuk mendapat
efek puitis atau nilai seni.
- Analisis lapis kedua (arti/units of meaning)
dalam kegiatan menganalisis arti, kita berusaha memberi makna pada bunyi , suku kata, kata, kelompok kata, kalima, bait, dan akhirnya makna seluruh puisi. - Analisis lapis ketiga (objek-objek, latar, pelaku,
‘dunia pengarang’ dan lain-lain)
3. analisis
berdasarkan strata norma semiotikd dan fungsi estetik
a. Bunyi
dalam puisi bunyi bersifat estetik, merupakan unsur puisi untuk mendapatkan keindahan dan tenaga eskpresif
dalam puisi bunyi bersifat estetik, merupakan unsur puisi untuk mendapatkan keindahan dan tenaga eskpresif
b. kata
walaupun ada penyair yang menonjolkan bunyi dan mengabaikan peranan kata dalam puisi ciptaannya (misalnya sajak hugo bal)
walaupun ada penyair yang menonjolkan bunyi dan mengabaikan peranan kata dalam puisi ciptaannya (misalnya sajak hugo bal)
No comments:
Post a Comment
you say