IBX5A82D9E049639

Tuesday, 14 March 2017

Himpunan Takhingga

Untuk n Î N, didefinisikan Nn = {1, 2, 3, …, n}. Sebagai contoh, N10 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} dan N100 = {1, 2, 3, …, 100}.
Definisi 2.6.1 Misalkan A dan B adalah himpunan. Himpunan A dikatakan ekivalen dengan B, ditulis A» B, jika ada bijeksi dari A ke B.
Konsep ekivalen memenuhi sifat-sifat berikut.
1)   A » A,                                                  (sifat refleksif)
2)   Jika A » B, maka B » A,                       (sifat simetris)
3)   Jika A » B dan B » C, maka A » C,      (sifat transitif)





dan

Sebagai contoh, misalkan

A = {1, 2, 3, 4, …, 25}


B = {2, 4, 6, 8, …, 50}.


Maka fungsi f dengan domain A dan kodomain B dengan f(x) = 2x, untuk setiap x Î A adalah fungsi bijeksi. Dengan demikian, maka A » B.
Definisi 2.6.2 Misalkan A himpunan.
(1)       A disebut finit (berhingga) jika A = 0/  atau A » Nn, untuk suatu n Î N. Selain itu A disebut infinit (takberhingga).
(2)       A disebut denumerable (enumerable) jika A » N.
(3)       A disebut countable jika A finite atau A denumerable.
Sebagai contoh misalkan S ={12, 22, 32, …}. Maka fungsi f(n) = n2 adalah fungsi satu-satu dari S pada N. Jadi S » N dan dengan demikian S countable. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa himpunan bilangan bulat Z adalah countable. Untuk menunjukkan bahwa N » Z, dapat juga dilakukan dengan menunjukkan bahwa Z » N. Definisikan fungsi f dari Z ke N dengan


f (x ) =

n ,      (n 2

genap)


- (n - 1) , (n

ganjil)


   2
Maka fungsi f adalah bijeksi dari Z ke N. Dengan demikian, maka Z » N. Jadi Z
adalah countable.
Definisi 2.6.3 Misalkan A adalah himpunan. Barisan di A adalah fungsi f dari N ke A. Untuk masing-masing nÎN, misalkan xn = f(n). Maka xn disebut suku ke-n dari barisan f.
Untuk lebih jelasnya, barisan dinotasikan dengan


(x )¥

atau (x ) atau (x n Î N)


n  n =1                   n                    n


daripada menggunakan notasi f. Perlu dibedakan antara notasi barisan (xn  n Î N) dengan notasi {xn  n Î N} yang menyatakan range dari barisan. Sebagai contoh (1 (-1)n) menyatakan barisan f dengan



Di sisi lain,

f(n) = x = 1 – (-1)n.


n
 
{1 (-1)n n Î N} = { 2, 0}.


Sesuai definisi, himpunan A dikatakan denumerable jika terdapat fungsi bijeksi f dari N pada A. Jadi,
A = Rf = {xn  n Î N}.
Barisan f ini disebut enumerasi dari himpunan A, yakni {xn  n Î N}  dengan
xn ¹ xm jika n ¹ m.
Berikut ini disajikan beberapa teorema, yang buktinya diserahkan kepada pembaca sebagai latihan.
Teorema 2.6.4 Sebarang himpunan bagian dari himpunan berhingga adalah berhingga.  Teorema 2.6.5 Sebarang himpunan bagian takberhingga dari himpunan denumerable adalah denumerable.
Teorema 2.6.6 Jika f adalah fungsi dari N pada A, maka A adalah countable.
Teorema 2.6.7 Gabungan sejumlah berhingga himpunan berhingga adalah berhingga.
Teorema 2.6.8 Gabungan sejumlah takberhingga himpunan countable adalah countable.
Teorema 2.6.9 Himpunan bilangan rasional Q adalah countable.
Bukti: Untuk masing-masing m Î N, misalkan
n


Em = {
m
Maka Em, adalah countable, maka

n Î Z}.





adalah countable.

¥
Q = UEm
m =1


Meskipun himpunan bilangan rasional Q adalah countable, himpunan bilangan real R tidak countable. Untuk menunjukkan bahwa R uncountable, cukup ditunjukkan bahwa interval tertutup [0, 1] adalah uncountable. Perlu diketahui bahwa setiap x Î [0, 1] dapat dinyatakan sebagai bilangan decimal
x = 0, a1a2a3a4


dengan

an  Î {0, 1, 2, 3, .., 9}.


Teorema 2.6.10 Interval tertutup [0, 1] adalah uncountable.
Bukti: Karena terdapat sejumlah takhingga bilangan rasional dalam interval [0, 1], maka [0, 1] adalah takberhingga. Dengan demikian cukup ditunjukkan
bahwa [0, 1] adalah tidak denumerable. Andaikan [0, 1] adalah denumerable.
Misalkan x1, x2, x3, x4, adalah enumerasi dari [0, 1]. Maka
x1 = 0, a11a12a13a14 x2 = 0, a21a22a23a24 x3 = 0, a31a32a33a34 x4 = 0, a41a42a43a44 M
Definisikan y = 0, y1y2y3y4…. sebagai berikut.
y1 = 3, jika a11 ³ 5 dan y1 = 7, jika a11 < 5. y2 = 3, jika a22 ³ 5 dan y2 = 7, jika a22 < 5. y3 = 3, jika a33 ³ 5 dan y3 = 7, jika a33 < 5.
M
Maka y Î [0, 1] tetapi y ¹ xn, untuk setiap n Î N. Kontradiksi dengan
x1, x2, x3, x4,
sebagai enumerasi dari [0, 1]. Disimpulkan bahwa [0, 1] tidak denumerable. Dengan demikian, maka [0, 1] adalah uncountable.
Karena interval tertutup [0, 1] adalah uncountable, maka R uncountable. Fakta
bahwa R uncountable membawa implikasi bahwa R\Q juga uncountable. Jika


R\Q  countable,  dan  diketahui  bahwa  Q  countable,  maka  akan  diperoleh  R
countable. Hal ini tidak mungkin karena R uncountable.




Latihan 2.6.
1.     Buktikan jika S dan T denurable maka S È T

denurabel.


2.     Buktikan jika himpunan T1  denurabel jika dan hanya jika terdapat suatu fungsi bijeksi dari T1 surjektif himpunan T2.
3.     Gunakan     induksi     matematika   untuk    membuktikan    jika                  himpunan                     S

mempunyai n anggota maka P(S) mempunyai 2n anggota

No comments:

Post a Comment

you say