Untuk n Î N, didefinisikan Nn = {1, 2, 3,
…, n}. Sebagai contoh,
N10 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10} dan N100 = {1, 2, 3, …, 100}.
Definisi 2.6.1 Misalkan A dan B adalah himpunan. Himpunan A dikatakan
ekivalen dengan B, ditulis A» B, jika ada bijeksi dari A ke B.
Konsep ekivalen memenuhi sifat-sifat berikut.
1)
A »
A, (sifat refleksif)
2)
Jika A »
B, maka B » A, (sifat simetris)
3)
Jika A » B dan B »
C, maka A » C, (sifat transitif)
dan
Sebagai
contoh, misalkan
A = {1, 2,
3, 4, …, 25}
B = {2, 4, 6, 8, …,
50}.
Maka fungsi f dengan domain A dan kodomain B dengan f(x) = 2x, untuk setiap x Î A adalah fungsi bijeksi. Dengan demikian, maka A » B.
(1) A disebut finit (berhingga) jika A = 0/ atau A » Nn, untuk suatu n Î N. Selain itu
A disebut
infinit (takberhingga).
(2) A disebut
denumerable (enumerable) jika A » N.
(3) A
disebut countable jika A finite atau A denumerable.
Sebagai contoh misalkan S ={12, 22, 32, …}. Maka fungsi f(n) = n2 adalah fungsi satu-satu dari S pada N. Jadi S » N dan dengan demikian S countable. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa himpunan bilangan bulat Z adalah countable. Untuk menunjukkan bahwa N » Z, dapat juga dilakukan dengan menunjukkan bahwa Z » N. Definisikan fungsi f dari
Z ke N dengan
⎧
⎪
f (x ) = ⎨
n , (n 2
genap)
⎪- (n
- 1) , (n
ganjil)
⎩⎪ 2
Maka fungsi
f adalah bijeksi dari Z ke N.
Dengan demikian, maka Z » N. Jadi Z
adalah countable.
Definisi 2.6.3 Misalkan A adalah himpunan. Barisan di A adalah fungsi f dari N ke A. Untuk masing-masing nÎN, misalkan xn = f(n). Maka xn disebut suku ke-n dari barisan f.
Untuk
lebih jelasnya, barisan dinotasikan
dengan
(x )¥
atau (x ) atau (x ⏐ n Î N)
n n =1 n n
daripada menggunakan
notasi f. Perlu
dibedakan antara notasi barisan (xn ⏐ n Î N) dengan notasi {xn ⏐ n Î N} yang
menyatakan range dari barisan. Sebagai contoh (1 – (-1)n) menyatakan barisan f dengan
Di sisi lain,
f(n) = x = 1 –
(-1)n.
|
{1 – (-1)n⎮ n Î N} = { 2, 0}.
Sesuai definisi, himpunan A dikatakan denumerable jika terdapat fungsi bijeksi f dari N pada A.
Jadi,
A = Rf = {xn ⏐ n Î N}.
Barisan f ini disebut
enumerasi dari himpunan A, yakni {xn ⏐ n Î N} dengan
xn ¹ xm jika n ¹ m.
Berikut ini disajikan beberapa
teorema, yang buktinya diserahkan kepada pembaca
sebagai latihan.
Teorema 2.6.4 Sebarang himpunan bagian dari himpunan berhingga adalah berhingga. Teorema 2.6.5 Sebarang himpunan bagian takberhingga dari himpunan denumerable adalah denumerable.
n
Em = {
m
Maka
Em, adalah countable, maka
⎢n Î Z}.
adalah countable. ◘
¥
Q = UEm
m =1
Meskipun himpunan bilangan rasional Q adalah countable, himpunan bilangan real R tidak countable. Untuk menunjukkan bahwa R uncountable, cukup ditunjukkan bahwa interval tertutup
[0, 1] adalah uncountable. Perlu diketahui bahwa setiap x Î [0, 1] dapat dinyatakan
sebagai bilangan decimal
x = 0, a1a2a3a4…
Bukti: Karena terdapat sejumlah takhingga bilangan rasional dalam interval [0, 1], maka [0, 1] adalah takberhingga. Dengan demikian cukup ditunjukkan
bahwa [0, 1] adalah tidak denumerable. Andaikan [0, 1] adalah denumerable.
Misalkan x1, x2, x3, x4, … adalah enumerasi
dari [0, 1]. Maka
x1 = 0, a11a12a13a14… x2 = 0, a21a22a23a24… x3 = 0, a31a32a33a34… x4 = 0, a41a42a43a44… M
Definisikan y = 0, y1y2y3y4…. sebagai berikut.
y1 = 3, jika
a11 ³ 5 dan y1 = 7,
jika a11 < 5. y2 = 3, jika a22 ³ 5 dan y2 = 7,
jika a22 < 5. y3 = 3, jika a33 ³ 5 dan y3 = 7,
jika a33 < 5.
M
Maka y Î [0, 1] tetapi y
¹ xn, untuk setiap n Î N. Kontradiksi dengan
x1, x2, x3, x4, …
sebagai
enumerasi dari [0, 1]. Disimpulkan bahwa [0, 1] tidak denumerable. Dengan demikian,
maka [0, 1] adalah uncountable. ◘
Karena interval
tertutup [0, 1] adalah uncountable, maka R uncountable. Fakta
bahwa R uncountable membawa implikasi bahwa R\Q juga uncountable. Jika
R\Q countable, dan diketahui
bahwa Q
countable,
maka akan
diperoleh R
countable. Hal ini tidak
mungkin karena R uncountable.
Latihan 2.6.
1.
Buktikan jika S dan
T denurable maka S È T
denurabel.
2. Buktikan jika himpunan
T1 denurabel jika dan hanya jika terdapat suatu fungsi bijeksi
dari T1 surjektif himpunan T2.
3. Gunakan induksi matematika untuk membuktikan jika himpunan S
mempunyai
n
anggota maka P(S) mempunyai 2n anggota
No comments:
Post a Comment
you say