Ajaran I
Taubatlah Sebelum Terlambat
Wahai Saudaraku, Rasulullah saw, telah bersabdah:
“Barangsiapa dibukakan pintu kebaikan baginya, maka
hendaklalh dia menggunakan kesempatan itu, sebab hal itu tidak di ketahui kapan
pintu kebaikan itu di tutup baginya.”
Wahai saudaraku, selagi pintu kesempatan dan pintu hidup
masih dibuka, maka hendaknya engkau dapat memeliharanya dengan baik. Siapa tahu
dalam waktu dekat, pintu ditutup kembali dan rohmu dicabut dari kerongkongan.
Jagalah akhlakmu yang baik selagi dirimu masih bias
melakukannya. Masukilah pintu taubat selagi masih terbuka bagimu. Jauhkanlah
dirimu dari pintu-pintu yang dapat menyebabkan dosa dan kemaksiatan. Sebab
pintu-pintu maksiat itu senantiasa terbuka lebar bagimu.
Wahai saudaraku, bangkitlah dari sesuatu yang meresahkan
dirimu. Sucikanlah dirimu dari segala kotoran. Perbaikilah diri dari sesuatu
yang merusak. Jernihkanlah dirimu dari kekeruhan. Kendalikanlah dirimu dari
kesenangan duniawi. Kembalilah kepada Tuhanmu, yang telah kau jadikan tempat
kembali.
Sifat malas hanya akan membuahkan sesal bagimu. Karena itu,
janganlah bermalas-malasan dan menunda penghambaan kepada Tuhanm. Bersegeralah
melakukan amal shalih, karena Allah akan memberi rahmatNya kepadamu, baik di
dunia dan akhirat.
Wahai saudaraku, kembalilah kepada Allah dengan sepennuh
hati. Jadikanlah doamu sebagai pemikat. Jangan berdoa kepada-Nya selagi hatimu
tiada berkonsentrasi kepadaNya. Ketahuilah, bahwa pada saatnya nanti, jika
Kiamat telah tiba, semua manusia mengakui perbuatannya yang pernah dilakukan di
dunia, jelek atau buruk. Engkau akan menyesal dan tiada berguna. Saat itulah
terjadi perhitungan amal perbuatan. Tiada yang terselipi sedikit pun. Dan
engkau pun tak mampu berkelit untuk berbohong.
Rasululallah saw. Bersabda:
“Dunia ini adalah perladangan akhirat, maka barangsiapa
menanam kebaikan, maka dia akan merasakan hasilnya dengan perasaan puas, dan
barangsiapa yang menanam keburukan, maka dia akan menghasilkan penyesalan.”
Wahai saudaraku, sekarang engkau masih belum dapat
membuktikan tentang kematian. Jika saatnya nanti nyawa telah direnggut oleh
malaikat Izrail, barulah engkau menyadari betapa penyesalan tiada guna.
Wahai Allah, bangkikanlah kami dari kelalaian, jagalah kami
dari hati yang tumpul yang menyebabkan diriku jadi lalai kepadaMu.
Wahai saudaraku, engkau berkutat dengan sesuatu yang buruk
bias mendatangkan keburukan pada dirimu sendiri. Hal itu dapat pula melenyapkan
kebaikanmu. Karenanya, berjalanlah di bawah naungan AL Quran dan Sunah Rasul.
Engkau pasti menjadi manusia selamat dan beruntung.
Wahai saudaraku, janganlah engkau melupakan waktumu. Jangan
membiarkansisa umurmu berlalu dengan sia-sia. Jangan engkau tenggelamkan dirimu
dalam kesibukan mencari makan, berangan-angan tinggi yang tidak pasti kau
temukan jawabannya. Hal yang demikian itu hanyalah menjadi penghalang bagi
dirimu untuk sampai kepada Allah. Juga menghinakan kedudukanmu di hadapanNya.
Hendaknya engkau malu kepadaNya, dengan sebenar-benarnya malu.
Wahai saudaraku, sesungguhnya duduk dengan tenang sambil
berdzikir (mengingat Allah) di dalam hati merupakan akhlak orang makrifat (
arif), merupakan perbuatan orang sidiq, yang kelak tempatnya di dalam surge.
Oleh karenanya, jadilah sebagai hamba yang ridha atas takdirNya dengan cara
mendekatkan diri kepadaNya secara total.
Wahai saudaraku, bermunajatlah kepadaNya. Karena dengan
munajat, dapatlah menyingkab tabir penghalang antara dirimu dengan Tuhanmu.
Bertaqarublah kepadaNya dalam hati yang hakiki.
“Tidak ada sesuatu pun yyang menyerupai denganNya, dan
Dialah (Allah) yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Assyura 11)”
Wahai saudaraku, surge telah dijanjikan oleh Allah swt.
Kepada setiap hamba beriman, yang mereka bias melihat DzatNya tanpa hijab,
tanpa keraguan sedikit pun. Jika dirimu bermal semata-mata karena Allah, maka
engkau akan dekat kepadaNya dan Dia selalu melihatmu sebagai balasan bagimu.
Wahai saudaraku, janganlah engkau mencari nnikmat, tetapi
caeilah siapa yang memberi nikmat kepadamu. Karena sesungguhnya nikmat tidak
akan engkau temukan selama-lamanya. Namun juka engkau telah menemukan Pemberi
Nikmat, maka engkau akan mendapatkan kenikmatan yang hakiki (selama-lamanya),
dunia dan akhirat.
Wahai saudaraku, hendaknya engkau selalu mengingat akan
kematian. Bersabarlah dan bertawakallah jika engkau mendapat cobaan. Serahkan
dirimu kepadaNya dalam setiap keadaan. Jika tiga tingkatan ini engkau miliki
dengan sempurna, maka Allah akan “mendatangimu” ketika ajalmu dating.
Engkau akan merasakan hasil dari jerih payah sikap zuhudmu
dan jerih payahmu dalam bersabar menghadapi cobaan.
Engkau haruslah sabar jika sesuatu terlepas dari dirimu.
Engkau senantiasa bergantung kepadaNya. Selamatkanlah jiwamu dari dunia dan
akhirat. Janganlah bergantung kepada dunia. Bergantunglah hanya kepada Allah.
Maka Allah akan memberi rahmatNya kepadamu dari segala penjuru. Jika engkau
mampu memelihara jiwamu, tentu engkau akan selamat dari bujukan syetan dan
bujukan nafsumu sendiri. Insya Allah engkau termasuk golongan manusia
sebagaimana firman Allah ini:
“Sesungguhnya hamba-hambaKu tidak ada kekuasaan bagimu
terhadap mereka. (QS. Al Hijr 42)”
Hati mereka selalu berhubungan dengan Allah dan selalu
bergantung kepadaNya sehingga mereka terbeas dari tipu daya syetan. Mereka mendapatkan
pertolongan dari Allah. Jika pertolongan itu telah sempurna engkau miliki, maka
dunia dna akhirat akan menjadi pelayanmu tanpa paksa.
Wahai saudaraku, laluilah pintu Tuhanmu dan tetaplah engkau
disana, niscaya engkau akan mendapat petunjuk tentang jalan yang benar dan
jalan yang bathil.
Janganlah engkau mencari sesuatu untuk menambah atau
mengurangi. Sebab setiap kepastian itu telah dimiliki oleh setiap individu. Tak
seoarang pun di antaramu mempunyai apa ang akan terjadi, dan apa kehendak Allah.
“Tuhanmu telah selesai dari menciptakan, dan menetapkan
rizki, menetapkan mati, dan menggerakkan qadam dengan demikian Allah tetap
Mengetahui dengan keberadaan ini.”
No comments:
Post a Comment
you say